KETIK, GRESIK – Petani di Desa Wotan, Kecamatan Panceng, Gresik mempertanyakan saluran pengairan irigasi air dari Waduk Sukodono yang belum bisa di gunakan.
Salah satu petani, RH (50) tahun saat ditemui mengatakan saluran irigasi penyaluran air waduk untuk lahan pertanian saat ini belum bisa difungsikan. Padahal, saat memasuki musim kemarau seperti saat ini, hal itu sanggat dibutuhkan.
Karena sesuai dengan pada saat sosialisasi awal ke warga untuk penggunaan waduk itu untuk para petani. Untuk uang ganti lahan warga yang ditanami pipa itu hanya sebagian saja yang terdampak.
Anggota Dewan saat Rapat Pembahasan LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) Bupati bersama Dinas Pertanian,(Foto:Aris/Keti.co.id)
"Para petani meminta jika memang benar untuk pengairan pertanian setidaknya pihak terkait segera ada penanganan atas masalah ini."ucapnya
Dikatakanya bak-bak air yang dibangun juga sudah banyak yang retak dan pecah. Ada 16 tampungan/bak air itu karena tidak digunakan atau karena kualitas materialnya.
"Nanti seandainya bak diisi air tidak ada manfaatnya. Kerusakan itu hampir semua yang ada di wilayah desa wotan."ungkapnya
Sementara menangapi hal itu, anggota DPRD Gresik Muhammad Kurdi menegaskan akan mendorong dinas terkait untuk segera merealisasikan program tersebut dan menyelesaikan semua problem saluran irigasi itu. "Terlebih lagi segera memberikan kompensasi ganti rugi untuk para petani yg lahannya dilewati pipanisasi," ucap Kurdi.
Sementara itu Sekretaris Desa Sukodono. Supenan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon lewat Whatsapp menjelaskan Pengairan belum bisa di fungsikan karena saat ini ada kendala dengan Bak penampungannya yang pecah.
"Jadi ada faktor karena bak nya pecah jadi belum bisa airnya disalurkan. Juga faktor bak atau tampungan airnya lama tidak digunakan. Untuk saat ini pihak Pemerintah desa masih menyelesaikan urusan ganti rugi tanah petani yang terdampak penanaman pipa pengairan," jelas Supenan. (*)
