Gercep! Gubernur Khofifah Datangi Lokasi Banjir di Lamongan

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Rudi

25 Februari 2023 04:05 25 Feb 2023 04:05

Thumbnail Gercep! Gubernur Khofifah Datangi Lokasi Banjir di Lamongan Watermark Ketik
Ditemani Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Khofifah mendatangi lokasi banjir. (Foto: Humas Pemprov Jatim)

KETIK, LAMONGAN – Hujan deras yang melanda beberapa wilayah di Jawa Timur menyebabkan banjir di beberapa daerah, salah satunya Kabupaten Lamongan. Banjir di Lamongan disebabkan meluapnya sungai Bengawan Jero yang tidak mampu menampung debit air yang tinggi.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Lamongan, saat ini ada 45 desa yang terdampak luapan Sungai Bengawan Jero tersebut. Banjir yang sudah berlangsung  2 minggu ini merendam 5.900 rumah, ribuan hektare tambak, 80 kilometer jalan dan 50 lebih fasilitas pendidikan.

Pemerintah Jawa Timur turun tangan membantu para warga dengan mendatangi langsung lokasi banjir. Bersama dengan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dan Wakil Bupati Lamongan KH. Abdul Rouf, Gubernur Khofifah mengecek langsung kondisi warga di Dusun Pujut, Desa Sidomulyo, Kecamatan Deket dilanjutkan pintu air Kuro.

Foto Khofifah menyapa para warga korban banjir. ( Foto : Humas Pemprov Jatim)Khofifah menyapa para warga korban banjir. (Foto: Humas Pemprov Jatim)

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah bersama Pemkab Lamongan memutuskan merekonstruksi Pintu Air Kuro yang saat ini kondisinya sudah mulai rapuh dan bocor karena memang dibangun sejak jaman Belanda.

Maka pintu air kuro perlu segera ditangani. Sebab Pintu Air Kuro merupakan salah satu titik simpul penyebab banjir akibat luapan Bengawan Solo di Kabupaten Lamongan. Tak hanya itu, Khofifah juga menekankan pentingnya keberadaan pompa air guna menyeimbangkan sirkulasi air.

"Pintu air Kuro itu menurut penjelasan dari tim teknis merupakan salah satu yang cukup signifikan. Saya kemudian tanya berapa tingkat efektivitas pengurangan banjir di sini jika Pintu Kuro diselesaikan. Berapa anggarannya dan berapa lama pengerjaannya," ujar orang nomor satu di Jatim ini.

Setelah dikoordinasikan, terkait anggaran Gubernur Khofifah mengambil kebijakan agar pengerjaan Pintu Air Kuro dikebut dengan menggunakan BTT (biaya tidak terduga) sharing antara Pemkab Lamongan dan Pemprov Jatim yang totalnya Rp 65 miliar. Sepertiga anggaran berasal dari Pemkab Lamongan, sedangkan sisanya dari Pemprov Jatim.

Gubernur Khofifah meminta proses pengerjaan bisa secepat mungkin. Sebab, banjir di Kabupaten Lamongan ini bisa menggenang berbulan-bulan lamanya. Karena itu, harus dicari titik paling signifikan.

Sementara itu Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan bahwa ada dua kunci untuk menangani banjir di Kabupaten Lamongan ini yakni Pintu Air Kuro dan DAM Tambak Ombo.

"Sekarang kita akan fokus di Pintu Air Kuro. Sebab kondisinya lama dan rapuh. Sehingga sesegera mungkin harus ditangani," ujarnya saat mendampingi Gubernur Khofifah meninjau lokasi banjir.

Sebagai informasi, tercatat ketinggian air bervariasi mulai dari 16 cm hingga 75 cm. Ketinggian air tertinggi tercatat berada di Desa Tiwet Kecamatan Kalitengah. (*)

Tombol Google News

Tags:

banjir Hujan deras Bengawan jero Lamongan Khofifah