Hari Radio 2024: Melekat di Hati dan Pikiran Pendengar Buat Suara Surabaya Tetap Eksis

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: M. Rifat

11 September 2024 08:08 11 Sep 2024 08:08

Thumbnail Hari Radio 2024: Melekat di Hati dan Pikiran Pendengar Buat Suara Surabaya Tetap Eksis Watermark Ketik
Gedung Suara Surabaya. (Foto: Suarasurabaya)

KETIK, SURABAYA – "Di Hari radio ini harusnya orang-orang radio berefleksi apa yang sudah kita pikirkan, apa yang sudah kita jalankan," ujar Pemred Suara Surabaya Eddy Prasetyo.

Peringatan Hari Radio Nasional pada 11 September mengingatkan pentingnya peran radio dalam sejarah dan perkembangan komunikasi di Indonesia, serta kontribusi radio dalam menyebarkan informasi dan hiburan bagi masyarakat hingga sekarang.

Bahkan di era digital, radio tetap relevan karena kelebihannya dalam memberikan informasi real-time tanpa memerlukan akses internet, dan masih banyak digunakan di berbagai sektor seperti transportasi, keamanan dan darurat.

Selain itu, radio merupakan media yang lebih personal dan interaktif karena sifatnya yang audio-based, memungkinkan pendengar untuk lebih fokus pada konten dan imajinasi.

Radio juga lebih mudah diakses, bahkan di daerah terpencil, menjadikannya sebagai salah satu media yang paling inklusif.

Salah satu radio yang tidak pernah redup oleh zaman adalah Radio Suara Surabaya atau akrab disapa Radio SS.

Radio SS adalah salah satu stasiun radio terkenal di Indonesia, khususnya di Surabaya, yang mulai mengudara pada 11 Juni 1983.

SS memiliki format berita dan informasi, yang dikenal luas karena laporan lalu lintas yang cepat dan akurat, serta program interaktif yang melibatkan partisipasi langsung dari pendengarnya.

Keunikan Radio Suara Surabaya terletak pada pendekatan komunikatifnya, di mana masyarakat dapat berperan langsung dalam menyampaikan informasi. Seperti kondisi lalu lintas dan kejadian di sekitar mereka, menjadikannya sumber berita yang sangat andal dan responsif terhadap situasi lokal.

Selain itu, radio ini juga memiliki fokus pada perkembangan kota Surabaya dan sekitarnya, serta menjadi wadah diskusi isu-isu sosial, budaya, dan politik yang terjadi di wilayah tersebut.

Pimpinan Redaksi Suara Surabaya Eddy Prasetyo menjelaskan tiga tantangan di dunia media adalah meliputi disrupsi teknologi, demografi dan adanya pandemi.

Ia menjelaskan 3 hal itu bukan masalah. Namun, bagaimana media memanfaatkan tantangan itu untuk terus berkembang dan melekat pada masyarakat.

"Kalau kita mau ubah mindset kita, menjadi sebuah tantangan yang dilakukan SS adalah mencoba untuk bertransformasi dengan menggunakan 3 tantangan itu," terangnya pada Ketik.co.id.

Adanya masalah demograsi menjadi tantangan dan perkembangan kebutuhan media pada zaman ini, Eddy menyebut Gen Z dan Milenial cenderung adanya perubahan konsumsi media yang cepat terjadi.

Pentingnya mengimprove suatu produk media menurutnya, namun penting denga memperhatikan dari sisi trust, impact dan influence

"Kita lakukan bukan lagi fokus bagaimana produk itu harus terus diimprove tapi yang perlu ditekankan itu di sisi trust, impact dan influence," jelasnya.

Ia menjelaskan adanya trust, impact dan influence itu bisa diregenarate bukan hanya produk dari pemberitaan, produk radio, produk media siber, produk-produk digital tapi pada aksi-aksi nyata.

"Jadi on media kita terus improve, yang off media kita berupaya untuk mengembangkan lini-lini bisnis rintisan yang bersifat, riset, vokasi ini kita mencoba lini pengembangan sumber daya manusia, pelatihan, sertifikasi," ujar Eddy.

Eddy menjelaskan pentingnya merangkul Milenial dan Gen Z bertujuan membangun kesetiaan loyalitas.

Foto Potret Pemred Suara Surabaya Eddy Prasetyo (Foto: dok. Pribadi)Potret Pemred Suara Surabaya Eddy Prasetyo (Foto: dok. Pribadi)

Salah satu cara merangkul generasi ini melalui sport bisnis, karena Milenial dan Gen Z menyukai informasi maupun hiburan yang bersifat sport.

"Kita ingin membangun kesetiaan loyalitas itu dari aktivitas yang digandrungi sama anak-anak muda, salah satunya adalah olahraga," ujar Pria yang hobby travelling ini.

Beberapa hal itulah strategi agar Suara Surabaya memiliki penggemar yang loyalis, karena para penggemar tidak hanya melihat SS adalah sebuah radio.

"Kita ini bukan hanya melihat Suara Surabaya sebagai radio bahkan sebenernya suara surabaya itu bukan  radio, suara surabaya itu kekerabatan sosial," jelasnya.

"Suara surabaya adalah Hub, Suara Surabaya adalah mediator, suara surabaya adalah enabler yang membuat sesuatu menjadi mungkin terjadi, tapi toolsnya salah satunya media," jelasnya.

Suara Surabaya juga hadir dalam platform digital, memungkinkan pendengar untuk mengakses siaran melalui streaming online, memperluas jangkauan audiensnya tidak hanya di Surabaya tetapi juga secara nasional dan internasional.

Efek dari Pemberitaan SS

Radio SS terus memberikan informasi yang sangat diperlukan masyarakat, salah satu yang melekat adalah adanya pemberitaan kehilangan kendaraan.

Eddy menjelaskan hal itu adalah penerapan dari jurnalisme radio dengan tagline news interaktif dan solutif.

"Karena kita ingin mendapatkan trust impact dan influenze, interaktif itu adalah adalah cara berkomunikasi itu multi arah, bukan hanya satu arah," terangnya.

Eddy menegaskan SS membuat para audience menjadi powerfull dan manning full dengan empat visinya.

"Jadi kita di sini membuat audience kami itu powerfull dan manning full, mereka itu juga punya power, visi kami ada 4 yaitu demokratisasi, pemberdayaan publik, mengembangkan teknologi, sisi kesejahteraan buat kami," ucap Eddy.

Menurutnya, masyarakat yang berinteraksi dengan SS adalah mereka yang memiliki pemikiran yang solutif.

"Jadi di SS bukan sekadar buang hajat aja, dia cuma menyampaikan kritik tapi dia tidak punya intensi untuk menyelesaikan masalahnya," ujarnya.

Eddy menyebut pentingnya gagasan-gagasan masyarakat yang solutif dapat membantu lingkungannya hingga kotanya terus berkembang dan semakin maju.

"Kita mengajak publik untuk berfikir, menyampaikan gagasan baik tentang community, tentang kota ini supaya kota ini tumbuh, kalau kota ini tumbuh itu akan membuat Suara Surabaya tumbuh," tegas Eddy.

Jazz Traffic Festival

Suara Surabaya Media mengemas festival jazz dengan sangat apik untuk menyebarkan bahwa musik jazz ini cocok untuk semua kalangan dan juga tanpa batasan.

Dibuat sejak tahun 2011, Jazz Traffic Festival bisa dibilang menjadi pioner festival jazz di Indonesia Timur. 

"Jazz Traffic di Suara Surabaya itu ada jam 10 malam, dari hari Senin sampai hari Kamis, sampai jam 12," jelasnya.

"Program kami sejak tahun 1983 sampai sekarang lalu kita non airkan, bikin event itu mulai tahun 2011," imbuh Eddy.

Untuk Jazz Traffic Festival pada tahun 2024 kali ini digelar di Surabaya.

"Di tahun ini adalah penyelenggaraan ke 11 kalinya di Grand City," ucapnya.

Hari Radio di Mata SS

Hari Radio menurut Pemred Suara Surabaya adalah hari pengingat untuk masyarakat adanya media bersejarah seperti radio.

"Hari Radio itu tiap hari, kami kan melayani publik, kami Happy ada Hari Radio, karena ada hari khusus yang remember buat publik itu, satu hari didedikasikannya untuk radio," ucap Eddy.

Menurutnya, setiap hari adalah Hari Radio karena media ini harus memiliki manfaat dan punya kontribusi terus menerus untuk publik.

"Bagi kami harusnya tiap hari, di mana radio itu punya manfaat dan punya kontribusi buat publik aja tiap hari, bukan hanya di memorating 1 hari tertentu," paparnya.

Di momen Hari Radio ini, seharusnya para pekerja radio melakukan refleksi diri agar dunia media radio terus berinovasi dengan produk-produk terbaik untuk masyarakat.

"Di Hari radio ini harusnya orang-orang radio berefleksi apa yang sudah kita pikirkan, apa yang sudah kita jalankan, sudahkah kita berani berinovasi atau masih malas menggunakan cara-cara lama padahal audience sudah berubah banyak," tegas Eddy.

Pemred SS ini juga memberikan pesan dan semangat untuk para penggiat media radio, agar berusaha meninggalkan kejayaan di masa lampau.

"Tinggalkan kejayaan masa lampau kita harus melihat masa depan lebih rasional, kemudian kembangkan kelebihan radio itu pada sisi manfaat untuk publik," paparnya.

"Dan tinggalkan jejak manfaat itu dalam setiap hati dan kepala pendengar, pasti radio itu bukan hanya bertahan tapi pemenang," pesan dari Eddy Prasetyo. (*)

Tombol Google News

Tags:

Hari radio nasional Hari Radio Suara Surabaya Ss# Radio SS Pemred SS Eddy Prasetyo