KETIK, SURABAYA – Memperingati Hari Radio yang jatuh setiap tanggal 11 September, hingga saat ini radio terus berevolusi menjadi salah satu media komunikasi paling luas di dunia. Apalagi di tengah perkembangan teknologi sekarang.
Berbicara mengenai radio, khususnya untuk wilayah Surabaya Raya tentu kita tidak bisa abaikan jaringan radio Suzana atau biasa disebut Suzana Radio Network.
Suzana Radio Network hingga saat ini menjadi jaringan radio terbesar di Jawa timur yang menaungi 10 jaringan radio.
Kristo Suryonegoro, GM Business Development Suzana Radio Network mengatakan awalnya Radio Suzana berdiri pada tahun 1970-an. Dalam perjalanannya Radio Suzanna terus berkembang hingga akhirnya memiliki 10 jaringan radio hingga saat ini.
Jaringan radio Suzana antara lain adalah Suara Giri Gresik, Suara Giri Malang, Suara Giri Pasuran, Suara Giri Probolinggo, Suzana, Merdeka, EBS, Media, Cakrawala dan Bahtera Yudha.
"Awalnya berdiri Suzana dulu sekitar tahun 1970 an hingga akhirnya terus berkembang menjadi 10 jaringan radio. Kami merupakan jaringan radio terbesar di Jawa Timur," jelas Kristo kepada Ketik.co.id, Rabu 11 September 2024.
Berbicara mengenai perkembangan radio belakangan ini memang dibilang memiliki tantangan tersendiri. Apalagi ditengah makin maraknya bermunculan media online tentu akan membuat persaingan semakin ketat.
Saat ini masyarakat memiliki banyak pilihan untuk mempromosikan produknya hal ini tentunya cukup berdampak dengan pemasukan iklan di industri radio.
"Ya bisa dibilang tantangannya cukup besar ya, sekarang konsumen punya banyak pilihan untuk beriklan," tambahnya.
Akan tetapi dibalik itu, dirinya melihat hal tersebut hanya 1 dari tantangan eksternal yang harus di taklukkan. Tantangan terbesar industri radio saat ini justru ada pada faktor internal. Dimana hal ini lah yang menentukan suatu radio dapat bertahan atau tidak dimasa yang akan datang.
"Temen-temen radio ya mungkin punya tantangannya sendiri kan. Tapi ini kembali lagi bagaimana kita menyikapi tantangan tersebut. Jadi ini kembali lagi bagaimana menghadapinya," paparnya.
Berbicara mengenai strategi untuk bertahan, Kristo mengaku jaringan Radio Suzana yang cukup banyak menjadi salah satu kekuatan terbesar yang tudak dimiliki oleh kompetitor lain. Dengan jangkauan yang luas tersebut dirinya dapat menjangkau banyak segmen untuk memperbesar pemasukan.
"Kita kan punya 10 jaringan radio ya, dan mereka itu punya segmen masing-masing. Sehingga satu produk itu bisa masuk ke banyak segmen," imbuhnya.
Selain itu juga meningkatkan awareness dengan para pendengar juga tidak kalah penting. Membangun interaksi dengan masyarakat dipandang sebagai langkah yang krusial untuk mendapatkan engagement yang baik.
Tidak lupa terus berinovasi dengan menyasar sektor digital dan MICE juga menjadi salah satu cara untuk bertahan. Hal ini sudah dilakukan sejak lama, dengan merambah dunia digital para pendengar dapat berinteraksi tanpa terhalang jarak dan waktu.
"Membangun interaksi dengan pendengar sangat penting agar kita selalu diingat. Selain itu juga kita merambah sektor MICE ini sudah kita lakukan sejak lama," tukasnya.
Berbicara mengenai hari radio nasional, dirinya menyadari banyak tantangan yang dihadapi. Akan tetapi hal tersebut kembali lagi bagaimana insan radio bisa menyikapi tantangan dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki. Faktor internal menjadi penentu agar pelaku industri radio dapat bertahan di tengah persaingan yang makin ketat.
"Seperti yang saya singgung tadi faktor internal memegang peranan besar. Jadi faktor internal harus menjadi perhatian besar agar dapat bertahan," pungkasnya.(*)