KETIK, MALANG – Sebanyak 6 pemuda berprestasi di Kabupaten Malang mendapatkan penghargaan dari Bupati Malang Sanusi. Penghargaan diserahkan Wabup Malang, Didik Gatot Subroto saat Upacara Sumpah Pemuda, Sabtu, (28/10/2023).
Dikutip dari situs Pemkab Malang, 6 pemuda berprestasi di Kabupaten Malang yang menerima penghargaan itu ialah :
1. Kharimah Pamungkas asal Kepanjen ( kandidat utama pertukaran Pemuda antar negara tahun 2023 oleh Singapura Indonesia Youth Leaders Exchange Program Kemenpora RI Terpilih Tingkat Internasional).
2. Bima Aminul Karim asal Donomulyo (Terbaik Pemuda Utama Bidang Pemberdayaan Ekonomi Tahun 2022 Provinsi Jawa Timur).
3. Arik Dwi Asmara asal Bantur (Pemuda Penggerak Teknologi dan Informasi Juara 2 Inotech Provinsi Jawa Timur).
4. Dzakiyah Ayu Rafifah asal SMAN 1 Kepanjen ( Pemuda penggerak sektor pendidikan Juara 1 tingkat nasional karya ilmiah dengan judul platform 3P di UGM Jogjakarta dan Juara 1 nasional karya ilmiah bidang biologi dan kesehatan oleh Kemendikbud RI.
5. Renoufaldo Setyawan asal SMAN 1 Kepanjen ( Pemuda terbaik penggerak sektor olahraga Kabupaten Malang; juara 2 D-Event Sentul International Circuit, Juara 3 D-Event Sentul international Circuit, Juara 3 Kejurprov Jawa Tengah).
6. Muhammad Zainus Sholihin asal Dampit (Pemuda penggerak sektor wirausaha pembibitan budidaya kelinci).
Wabup Malang Didik Gatot Subroto memberikan selamat kepada enam pemuda berprestasi di Kabupaten Malang yang telah menerima penghargaan tersebut.
Lanjut ia, Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 95 Tahun 2023 tentunya ada sebuah semangat bersama-sama yang terus digelorakan. Yakni dengan mengajak Pemuda terus aktif dalam rangka mengisi perjuangannya dalam mengisi hasil kemerdekaan.
"Diantaranya memberikan ruang gerak kepada anak-anak muda untuk terus berprestasi dari dan semua bidang. Kita ketahui bersama bahwa setiap tanggal 28 Oktober kita selalu merayakan peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP)," ujar Wabup Malang Didik Gatot Subroto.
Didik yang juga Ketua PDI Perjuangan Kabupaten Malang ini mengatakan, momentum ini mengingatkan Bangsa Indonesia terhadap sejarah gotong royong seluruh elemen pemuda yang berhasil menebar semangat jiwa patriotisme.
"Sekaligus menyatukan visi kebangsaan dalam Sumpah Pemuda 1928 yang melahirkan sebuah komitmen kebangsaan yaitu bertumpah darah satu Tanah Air Indonesia, berbangsa satu Bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia," kata ia yang juga pernah menjabat Ketua DPRD Kabupaten Malang ini.
Menurutnya, Inklusifitas dalam ekosistem kolaborasi lintas generasi telah membangun optimisme kolektif bahwa sekarang para pemuda-pemudi mendapatkan tempat terhormat di dalam Pembangunan Nasional.
''Posisi Indonesia memang sedang berproses menyelesaikan persoalan korupsi, kemiskinan, pengangguran, narkoba, pornografi, hoaks ujaran kebencian serta sejumlah problem bangsa lainnya. Tetapi semua itu bukan menjadi alasan bagi para pemuda untuk berhenti melaju menuju Indonesia maju dan menciptakan masyarakat adil dan makmur," tuturnya. (*)