Hendak Ditertibkan Pasukan Gabungan, PKL Pepelegi Sidoarjo Jualan seperti Biasa

14 April 2025 08:22 14 Apr 2025 08:22

Thumbnail Hendak Ditertibkan Pasukan Gabungan, PKL Pepelegi Sidoarjo Jualan seperti Biasa Watermark Ketik
Pedagang kaki lima di Pepelegi dan Sawotratap membentangkan spanduk protes rencana penertiban di depan jalan akses menuju Pepelegi, Waru, Sidoarjo, pada Senin (14 April 2025). (Foto: Fathur Rozi/Ketik.co.id)

KETIK, SIDOARJO – Rencana penertiban PKL di kawasan Desa Pepelegi dan Sawotratap bakal dilakukan pada Senin pagi ini (14 April 2025). Pasukan gabungan siap siaga. Para pedagang berjualan seperti biasa. Sebagian berani berorasi.

Pagi-pagi sekali, para pedagang menyiapkan perlawanan. Mereka membakar ban. Memasang meja dan bangku di jalan masuk arah kawasan permukiman di kawasan Pepelegi. Baik perumahan maupun desa-desa di sekitarnya. 

Banyak mobil harus antre masuk. Dari mobil-mobil niaga hingga mobil-mobil mewah. Toyota Alphard, Hyundai IONIQ5, Lexus, Velfire, dan sebagainya. Kendaraan masuk bergantian karena separo jalan tertutup. 

Koordinator pedagang, Tito Pradopo, menyatakan pedagang meminta rencana penertiban dibatalkan. Keberadaan pedagang dinilai tidak mengganggu siapa-siapa.

"Coba lihat lagi peraturan-peraturan yang mau digunakan untuk menertibkan pedagang," katanya.

Para pedagang menyatakan ingin ada mediasi dulu dengan pemerintah. Sebab, rata-rata mereka sudah berjualan sejak 25 hingga 30 tahun terakhir. Minta ada solusi dulu. 

Di tengah aksi para pedagang itu, ada pula yang tetap santai. Mereka berjualan seperti biasa. Seperti tidak ada rencana penertiban. Pembeli pun makan dan minum seperti biasa. Perkakas jualan juga masih tertata seperti biasa.

"Santai saja, Mas. Sing penting cari makan," kata seorang pemilik warung kopi. 

Orasi dilakukan bergantian. Baik pedagang perempuan maupun laki-laki. Intinya, mereka minta perlindungan agar tidak digusur. Pedagang tidak takut meskipun ada pasukan gabungan. Yang mereka takutkan adalah lapar dan tidak bisa makan.

"Kami belum tentu mati, Pak walaupun kena peluru. Tapi, lapar karena tidak bisa makan, itu pasti mati Pak kami," ujar seorang pedagang dengan logat bahasa yang medok. 

Di antara warga, terlihat mantan Kades Sawotratap Sundayati. Dia meminta pemerintah desa ikut turun tangan. Sebab, sebagian besar pedagang di kawasan itu merupakan warga Desa Sawotratap.

"Jangan hanya karena omongan satu orang, pedagang digusur," ujarnya.

Tak jauh dari lokasi, pasukan gabungan sedang bersiap-siap. Satpol PP Sidoarjo dibantu anggota TNI dan personel polisi bersiaga di lokasi. Hingga pukul 08.00, belum ada kepastian. Apakah penertiban bangunan pedagang jadi dilaksanakan atau tidak. Mobil damkar dan ambulans stand by. Terdengar informasi bahwa Wabup.Mimik Idayan berencana datang ke lokasi PKL. 

Seperti banyak diberitakan, Pemkab Sidoarjo berencana menertibkan pedagang di kawasan Pepelegi dan Sawotratap. Keberadaan mereka dianggap sebagai salah satu pemicu banjir yang melanda kawasan sekitarnya. Sebab, mereka berjualan di sempadan sungai. Ada pula yang warungnya sampai menjorok ke badan sungai. 

Kondisi itu mengakibatkan upaya normalisasi sungai yang semakin dangkal. Selama musim hujan tahun ini, berkali-kali kawasan Pepelegi kebanjiran.  Pemkab telah berkali-kali mengirimkan surat peringatan kepada para pedagang agar pindah dari lokasi. (*)

Tombol Google News

Tags:

Penertiban PKL Sidoarjo Banjir Pepelegi Banjir Sidoarjo Satpol PP Sidoarjo