Ikut Double Track, Ririn SMAN Pilangkenceng Berhasil Cuan dari Buket Bunga hingga MUA

Jurnalis: Siti Fatimah
Editor: Muhammad Faizin

19 Juli 2024 06:05 19 Jul 2024 06:05

Thumbnail Ikut Double Track, Ririn SMAN Pilangkenceng Berhasil Cuan dari Buket Bunga hingga MUA Watermark Ketik
Ririn Maratus Sholihah, pengusaha muda berbakat ketika ditemui Ketik.co.id di sekolahnya, SMAN Pilangkenceng (Foto: Fatimah/Ketik.co.id)

KETIK, MADIUN – Program SMA Double Track berhasil melahirkan pengusaha muda berbakat. Salah satunya Ririn Maratus Sholihah, siswi kelas 12 SMAN Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.

Ririn, sapaan akrabnya, berhasil kantongi ratusan ribu rupiah dari berjualan buket bunga dan menjadi MUA.

Sekitar satu tahun lamanya, gadis 17 tahun ini mengasah kemampuannya melalui Program Double Track di bidang tata rias atau kecantikan hingga berhasil mendapat penghasilan sendiri.

“Awalnya ikut DoubleTrack kecantikan. Saya belajar base make up dan alhamdulilah sekarang sudah bisa make up. Tahun kemarin nerima job make up di alun-alun Ronggojumeno,” tuturnya ketika ditemui Ketik.co.id di SMAN Pilangkenceng, Rabu (17/7/2024).

Saat itu, dengan percaya diri Ririn menerima tawaran pekerjaan merias borongan untuk upacara peringatan 17 Agustus Kabupaten Madiun.

Ia merias 7 orang penari yang akan tampil di pentas seni. Dalam satu hari merias, ia bisa mengantongi Rp200 ribu mulai dari jam 03.00-05.30 WIB.

“Waktu itu ikut perias. Dia menawarkan siapa yang mau ikut, saya maju ambil jobnya,” terang gadis kelahiran bulan Juli itu.

 

Foto Buket peralatan dapur buatan Ririn (Foto: dok. Ririn)Buket peralatan dapur buatan Ririn (Foto: dok. Ririn)

 

Ia bercerita sebelumnya tidak pernah belajar rias sama sekali. Namun sejak ada Program Double Track di sekolahnya, tiap seminggu sekali  ia belajar make up dari nol sampai berani mengambil tawaran pekerjaan.

“Awalnya kesulitan, apalagi bagian alis itu sering kebesaran. Tapi sama pembina dibimbing sampai bisa,” ungkap gadis yang hobi berjualan itu.

Tak hanya make up, Ririn mendapatkan pundi-pundi rupiah dari berjualan buket. Ada buket bunga artifisial, buket boneka, buket snack, buket peralatan dapur, hingga buket bumbu dapur.

Harganya pun macam-macam. Buket bunga artifisial misalnya, ia patok sekitar Rp65 ribu, buket snack Rp35 ribu-Rp45 ribu, peralatan dapur Rp55 ribu, dan buket bumbu Rp45 ribu.

“Dulu pernah jualan stiker dan makanan, jadi seperti reseller begitu. Tapi sekarang jualan buket,” katanya.

 

Foto Buket bunga artifisial buatan Ririn (Foto: dok. Ririn)Buket bunga artifisial buatan Ririn (Foto: dok. Ririn)

 

Semua keterampilan ini ia pelajari dari Program Double Track di kelas kecantikan. Di program ini, ia semakin mengasah dan mengembangkan bakat wirausahanya, termasuk berjualan buket yang sudah lama ditekuninya.

“Omzet bersihnya dari Januari-April Rp300 ribu-an, tapi kalau musim-musim wisuda Mei-Juli meningkat Rp800 ribu-an,” bebernya.

Sebagai informasi, tahun ini sudah tahun keempat SMAN Pilangkenceng mengikuti Program Double Track.

Program yang digagas Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Dinas Pendidikan Jawa Timur ini memberi pembekalan dan pelatihan pada siswa-siswi SMA se-Jawa Timur agar memiliki kemampuan wirausaha dan siap hadapi tantangan masa depan di dunia kerja. (*) 

Tombol Google News

Tags:

SMAN Pilangkenceng SMA Double Track Ririn Maratus Sholihah ITS Dinas Pendidikan Jawa Timur