Ini Kata Bupati Mas Rio saat Dialog Wisata Situbondo Naik Kelas

22 Maret 2025 09:38 22 Mar 2025 09:38

Thumbnail Ini Kata Bupati Mas Rio saat Dialog Wisata Situbondo Naik Kelas Watermark Ketik
Suasana Dialok Wisata Situbondo Naik Kelas di Pendopo Aryo, Jumat 21 Maret 2025 (Foto: Heru Hartanto/ketik.co.id)

KETIK, SITUBONDO – Dalam rangka Implementasi Pariwisata berkelanjutan dan mendukung program prrioritas Sentra Ekonomi Wisata dan Kebudayaan (SESAKA), Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) menggelar 'Dialog Wisata Situbondo Naik Kelas' dengan Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo dan Wakil Bupati Situbondo, Ulfiyah, Jumat malam 21 Maret 2025.

Dialog Wisata yang berlangsung di Pendopo Aryo Situbondo ini melibatkan Sekretaris Daerah Kabupaten Situbondo, kepala OPD Pemkab Situbondo, Kepala Taman Nasional Baluran, kepala desa, pokdarwis, dan Direktur Bumdes.

Pengelola pariwisata Beach Forest, Ketua Pengelola Wisata Perkebunan Kayumas, Ketua Pengelola Perkebunan Banongan, Pengelola Barokah Park, Pengelola wisata Grand Patek, Ketua Pengelola religi Makam Pahlawan Nasional KHR As’ad Syamsul Arifin, Kelompok Masyarakat JMK, Backpacker Situbondo, sejumlah wartawan dan tamu undangan lainnya juga hadir.   

Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo saat dialog meminta kepada Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Situbondo, Puguh Wardoyo, para pegiat dan pengelola pariwisata di Kabupaten Situbondo mau mencari identitas atau jati diri pariwisata Situbondo serta merumuskan formula pariwisata yang berkarakter Situbondo.

“Perlu diketahui kemajuan dunia pariwisata merupakan salah satu indikator keberhasilan daerah dalam meningkatkan nilai-nilai perekonomian," ucapnya.

“Melalui dialog ini, saya harapkan muncul berbagai macam gagasan dan identitas Pariwisata Situbondo sesaui dengan karakter alam yang ada di Kabupaten Situbondo,” tambah Mas Rio, panggilan akrab Bupati Situbondo di hadapan peserta dialog Wisata Situbondo Naik Kelas.

Lebih lanjut, Mas Rio mengatakan, Kabupaten Situbondo punya potensi wisata yang luar biasa, mulai dari keindahan alam, wisata bahari, budaya lokal, ekowisata hingga kuliner.

Namun, sayangnya tidak terkelola dengan baik dan tidak memiliki marketing pariwisata yang handal. “Melalui dialog ini mari kita bersama-sama mencari solusi untuk peningkatkan industri pariwisata di Kabupaten Situbondo agar lebih berkembang dan maju,” kata Mas Rio.

Bukan hanya itu saja yang disampaikan Mas Rio di hadapan pengelola dan pegiat Pariwisata di Kabupaten Situbondo. Akan tetapi, Mas Rio juga meminta sebelum melangkah pada pembangunan dunia pariwisata terlebih dahulu mengdiagnosa dan memformasi pariwisata yang sesuai dengan karakter alam di Kabupaten Situbondo, sehingga akan muncul jati diri pariwisata Situbondo.

“Selain itu, para pelaku dan pegiat pariwisata dituntut untuk terus berinovasi, berbenah dan bergerak maju agar pariwisata di Situbondo semakin dikenal, berkembang dan berdaya saing. Melalui forum ini, kita berdiskusi tentang pariwisata di Situbondo dapat naik kelas dan mampu bersaing di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional sehingga bisa memberikan dampak ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat Situbondo," kata Mas Rio.

Marketing dan branding serta konsep dunia pariwisata di Kabupaten Situbondo, sambung Mas Rio, perlu dilakukan. “Untuk itu, saya mengajak kepada seluruh pengusaha UMKM di tempat pariwisata, pegiat dan pengelola pariwisata serta pihak-pihak terkait lainnya harus mampu menciptakan ramah pariwisata kepada setiap pelancong atau wisatawan yang hadir di tempat-tempat wisata di Kabupaten Situbondo,” ajaknya.

Tak kalah pentingnya, kata Mas Rio, para pengelola dan pengiat pariwisata mampu menciptakan wisata yang berkarakter Situbondo. Misalnya, haul majemuk yang setiap tahunnya dilaksanakan di Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sokorejo Kecamatan Banyuputih dan salawatan yang ada di Ponpes Wali Songo, Mimbaan, Panji, Situbondo bisa dijadikan wisata religi untuk manarik wisatawan berkunjung pada kegiatan religi tersebut.

“Terobosan-terobosan ini harus dilakukan oleh para pegiat dan pengelola wisata, agar dunia tahu kalau di Kabupaten Situbondo kunjungi ribuan masyarakat ketika dilaksanakan haul majemuk di Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sokorejo, Kecamatan Banyuputih dan salawatan yang ada di Ponpes Wali Songo, Mimbaan, Panji, Situbondo,” jelasnya.

Sektor wisata religi yang ada di Kabupaten Situbondo, lanjut Mas Rio, cukup banyak. Di antaranya, wisata religi Makam Pahlawan Nasional KHR As’ad Syamsul Arifin yang berlokasi di kawasan Pondok Pesantren Salafiyah Saf’iyah, Sukorejo, ada Petilasan Syech Maulana Ishaq di Bantongan Sumberkolak, di Pacaron Desa Klatakan, di Tampora Desa Banyuglugur dan wisata wisata religi lainnya yang ada di Kabupaten Situbondo.

“Apabila wisata wisata religi ini dipromosikan secara gencar, maka saya yakin pundi-pundi perekonomian masyarakat yang berada di lingkungan wisata religi tersebut akan tumbuh dan berkembang,” kata Mas Rio.

Oleh karena itu, Mas Rio meminta kepada seluruh pegiat dan pengelola pariwisata yang ada di seluruh Kabupaten Situbondo untuk terus semangat membangun dunia pariwisata di Kabupaten Situbondo dengan inovasi dan konsep bermutu serta terobosan yang profesional agar bisa menciptakan dunia pariwisata yang berkarakter Kabupaten Situbondo.

“Ayo kita bersama-sama bangkit membangun dunia pariwisata Situbondo Naik Kelas agar pundi-pundi ekonomi masyarakat Situbondo semakin meningkat,” pungkasnya.

Sementara itu, Sulaiman pengelola Wisata Beach Forest di Jalaur Pantura Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo meminta kepada Bupati Situbondo untuk mengeluar Perbup Pariwisata demi keamanan para pengelola pariwisata yang ada di Kabupaten Situbondo.

“Dengan dikeluarkan Perbup Pariwisata tersebut, maka ada jaminan keamanan bagi para pengelola pariwisata di kabupaten Situbondo dan tidak terusik dengan oknum-oknum tertentu yang mencari kesalah dari pengelolaan industri pariwisata tersebut,” kata Sulaiman.

Tak hanya itu saja yang disampaikan Sulaiman saat dialog Wisata Situbondo Naik Kelas. Namun, dia sebagai pengelola wisata yang bekerjasama dengan pihak Perhutani merasa risih dengan oknum-oknum tertentu yang sering mencari permasalahn di Wisata Beach Forest.

“Apabila para pengelola parawisata sering disoal dalam mengelola pariwisatanya, saya yakin investor yang akan menanamkan modal di industri pariwisata di Kabupaten Situbondo akan kabur. Untuk itu, saya berharap kepada Mas Rio, Bupati Situbondo yang baru segera menerbitkan Perbup Pariwisata yang di dalamnya berisi jaminan keaman bagi investor pengelola pariwisata,” pinta Sulaiman. (*)

Tombol Google News

Tags:

ini kata Bupati Situbondo Ketika Dialog Wisata Situbondo naik kelas