KETIK, SURABAYA – Menjaga kesucian Ramadhan, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhaimin mendukung kebijakan Pemkot Surabaya soal penertipan minuman beralkohol (mihol).
Muhaimin juga menyebut dukungan penertipan mihol ini juga merespons kritik PMII Pejuangan Unitomo yang menilai penegakan aturan masih lemah soal peredaran mihol di Surabaya.
“Saya mengimbau semua pelaku usaha yang berkaitan dengan penjualan mihol agar mengurangi aktivitasnya dan mematuhi peraturan,” kata Muhaimin pada Jumat 21 Maret 2025.
Muhaimin menyebut keberadaan mihol selama Ramadhan bisa menimbulkan keresahan di masyarakat.
Maka dari itu, ia berharap aturan ini dapat ditegakkan dengan baik agar umat muslim bisa menjalankan ibadah tanpa gangguan.
“Kami ingin warga Surabaya yang berpuasa bisa menjalankan ibadah dengan tenang, tanpa ada suara-suara keluhan bahwa masih ada toko atau tempat yang menjual mihol,” terang anggota Komisi A DPRD Surabaya ini.
Ia juga menekankan pentingnya kepatuhan semua pihak terhadap aturan yang berlaku, pelaku usaha tidak boleh memaksakan kehendak yang berpotensi mengganggu ketertiban dan merusak nilai-nilai sosial di bulan suci.
"Kalau pemerintah sudah menginstruksikan aturan ini untuk menyambut Ramadan, maka semua harus mematuhinya. Alangkah indahnya jika kita bisa saling menghormati, khususnya di bulan suci ini," pungkas Ketua DPC PPP Muhaimin. (*)
