KETIK, JAKARTA – Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyatakan bahwa dalam kebakaran yang terjadi di Glodok Plaza, Jakarta Barat, baru-baru ini, terdapat seorang korban tewas yang merupakan suami yang sebelumnya meminta izin kepada istrinya untuk pergi dinas ke luar kota.
Namun, ternyata suami tersebut, menurut Suharyanto, ditemukan sebagai korban meninggal akibat kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat.
Oleh sebab itu, Suharyanto mengingatkan kepada suami untuk tidak berdusta kepada istri, karena malapetaka dapat menimpa siapa saja.
Pernyataan tersebut disampaikan Suharyanto saat memberikan konferensi pers mengenai bencana tanah longsor di Pekalongan, Jawa Tengah, pada Rabu 22 Januari 2025.
Menurut Suharyanto, dalam bencana di Pekalongan, selain merenggut 20 nyawa, juga terdapat 7 orang yang dilaporkan hilang setelah sebelumnya diberitakan ada 8 orang hilang. Namun ternyata seseorang telah kembali ke rumah dan telah bersatu dengan keluarganya.
"Ini sama kasus di kebakaran di Glodok itu. Ada seorang bapak-bapak yang izin ke istrinya ke luar kota. Tetapi ternyata menjadi salah satu korban (kebakaran) di Glodok. Itu biasa di bencana," kata Suharyanto.
"Makanya kalau bapak-bapak jangan bohong sama istri. Bahaya, itu kejadian nyata itu yang di Glodok itu," ujar Suharyanto.
Pernyataan Suharyanto ini sejalan dengan video pengakuan seorang istri yang viral di media sosial.
Sang istri menantikan suaminya kembali dari dinas luar kota. Namun, suami tersebut ternyata wafat di lokasi karaoke di Glodok Plaza, Jakarta Barat.
Salah satu akun TikTok @akusuka575 memberikan komentar di setiap postingan mengenai kebakaran di Glodok Plaza. Dia mengakui bahwa salah satu korban yang meninggal adalah suaminya.
"Dari salah satu korban di sana ada suami saya, padahal tiga hari lalu dia minta izin kepada saya karena ada pekerjaan di Surabaya, tetapi tadi siang saya menerima kabar dari temannya," tulis akun tersebut di kolom komentar TikTok @ulhandoank93, 19 Januari 2025. (*)