Kemenkes RI Ungkap 2 Kasus Polio di Jawa Timur

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Muhammad Faizin

8 Januari 2024 11:50 8 Jan 2024 11:50

Thumbnail Kemenkes RI Ungkap 2 Kasus Polio di Jawa Timur Watermark Ketik
Ilustrasi penyakit polio. (Foto: Halodoc)

KETIK, SURABAYA – Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI mendapatkan laporan ditemukannya tiga penyakit kasus lumpuh layu akut (Acute flaccid paralysis/AFP) yang disebabkan oleh Virus Polio Tipe Dua.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Mexi Rein menjelaskan, polio merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Virus Polio dapat menular melalui air yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung Virus Polio. 

“Beberapa faktor risiko terjadinya penularan Virus Polio adalah rendahnya cakupan Imunisasi Polio, kondisi kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih yang kurang baik seperti Buang Air Besar (BAB) sembarangan baik itu di sungai ataupun pada sumber air yang juga digunakan pada kehidupan sehari-hari,” kata dr. Maxi.

Dua kasus ditemukan di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Desember 2023 lalu. Sedangkan satu kasus lainnya ditemukan di Jawa Timur pada 4 Januari 2024.

Kasus lumpuh layu akut dialami oleh anak laki-laki berusia 1 tahun 11 bulan, berdomisili Jawa Timur, dan berinisial MAF.

Di Jawa Timur, Kabupaten Pamekasan dan Sumenep, ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Kemudian, virus Polio juga ditemukan pada sampel lingkungan di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

MAF mengalami lumpuh pada 22 November 2023 dengan riwayat imunisasi lengkap tapi hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ia mengalami malnutrisi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Rujukan Polio Nasional BBLK Surabaya dan hasil sekuensing dari Laboratorium Bio Farma Bandung pada 20 dan 22 Desember 2023, MAF menunjukkan positif Virus Polio Tipe 2.
Sementara itu, kasus lumpuh layu akut kedua di Jatim dialami oleh anak laki-laki berusia 3 tahun 1 bulan, berdomisili di Jawa Timur, dan berinisial MAM.

MAM mengalami lumpuh pada 6 Desember 2023 dengan riwayat imunisasi polio tetes 4 kali dan polio suntik (IPV) 1 kali berdasarkan pengakuan orang tua.

Selanjutnya, hasil pemeriksaan Laboratorium Rujukan Polio Nasional BBLK Surabaya dan hasil sekuensing dari Laboratorium Bio Farma Bandung pada 4 Januari 2024 menunjukan positif Virus Polio Tipe 2.

Untuk menanggulangi dan memutus transmisi penularan virus polio, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk berperan aktif.

Pertama, masyarakat harus memastikan anak-anak mereka memperoleh imunisasi rutin polio lengkap sesuai usia, yaitu 4 kali polio tetes dan 2 kali polio suntik, sebelum usia 1 tahun.

Kedua, memastikan seluruh anak usia 0 sampai 7 tahun di seluruh wilayah provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Kabupaten Sleman Provinsi DIY memperoleh 2 dosis imunisasi polio tetes tambahan pada kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) yang akan dilaksanakan mulai 15 Januari 2024.

Ketiga, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk buang air besar (BAB) di jamban dengan septic tank dan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air.

Keempat, masyarakat diimbau segera melapor kepada petugas kesehatan atau puskesmas terdekat bila menemukan anak usia di bawah 15 tahun dengan gejala lumpuh layu mendadak. (*)

Tombol Google News

Tags:

Polio Polio Jatim kasus lumpuh layu akut Kemenkes RI virus polio tipe dua Pamekasan Bangkalan sumenep Virus Polio dr. Mexi Rein