Keterbatasan Fisik, Husnil Teba Teringat Ayah yang Batal Berangkat Haji

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Muhammad Faizin

7 Juni 2024 22:40 7 Jun 2024 22:40

Thumbnail Keterbatasan Fisik, Husnil Teba Teringat Ayah yang Batal Berangkat Haji Watermark Ketik
Husnil Teba (38) warga asal Desa Balauring, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata duduk dikursi roda untuk menunaikan ibadah haji, Jumat (7/6/2024). (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Meskipun memiliki kekurangan fisik, Husnil Teba (38) warga asal Desa Balauring, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata tidak menyangka akan berangkat haji bersama ibunya. Jamaah Haji asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menggantikan ayahnya yang saat ini sedang sakit parah.

"Semestinya ayah saya yang berangkat tahun ini. Namun takdir Ilahi berkata lain, ayah sakit permanen dan kini saya menggantikan beliau untuk mendampingi ibu berangkat haji,” terang Husnil, Jumat (7/6/2024).

Ia menceritakan awal mula dirinya yang harus menggantikan ayahnya untuk berangkat haji 2024 ini. "Setelah diumumkan nama-nama yang berhak melunasi biaya haji oleh Kemenag, ayah dan ibu saya termasuk yang berhak melakukan pelunasan. Ayah sempat mengikuti tes kesehatan tetapi beliau tidak lolos. Kakak saya kemudian menelpon saya dan meminta saya menggantikan ayah karena kondisi beliau tidak memungkinkan untuk berangkat haji," ucap Husnil.

Meskipum memiliki keterbatasan fisiknya -harus terus menggunakan kursi roda-, Husnil Teba yakin dia bisa melakukan serangkaian ibadah haji dengan baik dan benar. “Insya Allah apa yang sudah ditakdirkan Allah SWT, pasti akan ada jalannya,” ungkapnya optimis.

Sehari-hari, Husnil membuka usaha untuk menjual barang-barang elektronik, kabel, balon listrik, kacamata dan masih banyak lagi. Dengan talenta yang dimiliki dirinya menjadi pengusaha dan pebisnis sukses. "Dengan mengandalkan dua tangan untuk bergerak dan otak yang penuh dengan pikiran kreatif. Alhamdulillah saya bisa bangkit menjadi lebih baik," ucapnya.

Husnil mengisahkan ketika dia masih di bangku sekolah dasar dulu, ada seorang temannya yang rutin menjemputnya pakai motor akan tetapi lama kelamaan dia merasa malu karena merasa bergantung pada orang lain.

"Dari situ, saya memutuskan untuk berhenti sekolah dan mulai berpikir untuk berbisnis,” ungkapnya.

Berhenti sekolah bukan berarti Husnil gagal dalam mengejar masa depannya. Kemampuan kuat untuk menjadi pebisnis, mendorong dirinya untuk mulai membuka usaha di kampung halamannya, Balauring.

Rahasia Husnil Teba sukses berbisnis adalah karena dia senantiasa berusaha melayani para pelangggannya dengan tulus dan ikhlas.

“Saya berusaha melayani pelanggan sebaik mungkin. Pelanggan yang datang dengan jumlah uang terbatas, ya saya kasih mereka kredit dulu, nanti kalau sudah gajian atau ada uang baru mereka bayar. Banyak pelanggan itu orang-orang yang sudah saya kenal seperti teman dan keluarga,” ungkapnya.

Dia berharap semoga ayahanda mendapat kesembuhan dan dapat pulih seperti sedia kala. Husnil juga berharap agar istri dan anaknya senantiasa sehat selalu.

“Semoga keluarga saya yang belum berangkat haji, segera diberikan kemampuan untuk berhaji,” demikian Husnil Teba berdoa. (*)

Tombol Google News

Tags:

Haji 2024 haji ntt Kisah Jamaah Haji Asrama Haji Sukolilo Surabaya disabilitas Difabel