KETIK, SIDOARJO – Wajah Subakri seketika berseri-seri. Dari rumahnya yang berlantai tanah, lelaki 37 tahun itu muncul bersama istri, Indri Ismawati. Mereka menyambut anggota DPRD Sidoarjo Dhamroni Chudlori dan H Sutadji. Dua tamu tak diundang itu membawa rezeki pada Kamis (6 Februari 2025).
Rumah Subakri dan Indri Ismawati berada di Desa Ganggang Panjang, Kecamatan Tanggulangin. Sekitar 20 menit dari pusat Kota Sidoarjo. Luasnya 6 x 11 meter. Dinding, pagar, dan pintu-pintunya dari kayu. Bekas. Lubang jendela pun dari plastik bekas.
Tanahnya beli dari pedagang kavlingan. Setiap bulan dia mencicil. Sekitar Rp 1,5 juta sampai Rp 3 juta rupiah. Kadang harus menunggu punya uang dulu untuk membayar. Bergantung pendapatannya dari jualan ayam di pasar.
Subakri tinggal bersama istri dan anaknya. Mereka punya dua kasur lapuk. Dua-duanya diletakkan di atas tanah. Beralaskan banner atau karpet bekas. Rumah tidak layak huni. Lebih-lebih, posisi lantai agar rendah dari jalan di sekitarnya. Bekas sawah.
”Kalau hujan air masuk, banjir Pak. Kasurnya saya lipat,” ucap Subakri kepada dua anggota DPRD Sidoarjo yang bertamu ke rumahnya pagi itu.
Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Dhamroni Chudlori menyerahkan KTP kepada Indri Ismawati disaksikan anggota DPRD Sidoarjo Sutadji, Subakri, dan Kades M. Adenan. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Dhamroni Chudlori dan H Sutadji pun membawa rezeki. Mereka memberikan bantuan. Sejumlah uang. Di hadapan Kepala Desa Ganggang Panjang M. Adenan, Dhamroni menyerahkan KTP milik Subakri dan Indri. Pasutri itu kaget. Campur senang.
”Maturnuwun nggih, Pak,” ucap Indri kepada anggota DPRD Sidoarjo Sutadji.
Namun, yang tidak kalah berharga ialah uluran tangan anggota DPRD Sidoarjo. Dhamroni menelepon sejumlah pejabat. Dia mengabarkan bahwa ada warga yang butuh bantuan. Ya bantuan perbaikan rumah serta bantuan sosial lain. Salah satunya, bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo.
”Sudah seharusnya pemerintah membantu,” ungkap anggota DPRD Sidoarjo dari PKB tersebut.
Mengapa? Karena Subakri dan keluarganya merupakan warga Kabupaten Sidoarjo. Selama ini, mereka belum mendapatkan bantuan sosial karena terkendala data. Keluarga itu belum dimasukkan kategori keluarga miskin.
”Pak Lurah, tolong warganya ini dibantu ya. Mereka berhak menerima bantuan pemerintah,” ungkap Dhamroni kepada Kades M. Adenan.
Kasur keluarga Subakri diletakkan di atas tanah beralas banner bekas dan karpet. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Ketua Fraksi PKB DPRD Sidoarjo itu juga minta izin Subakri untuk menyampaikan data keluarganya ke Baznas Sidoarjo. Agar secepatnya bisa mendapat bantuan bedah rumah.
”Apa malu kalau nanti rumahnya ditulisi keluarga miskin,” tanya Dhamroni.
”Mboten, Pak. Keadaannya memang seperti ini,” jawab Subakri diiyakan oleh istrinya.
”Nggin pun. Jangan lupa ibadahnya ditambah nggih. Berdoa mawon supaya bantuan cepat turun,” tambah Dhamroni, anggota DPRD Sidoarjo asal Tulangan tersebut. (*)