Kreatif! Saung Kanak Nusantara Sulap Gambar Anak Jadi Buku Dongeng

23 Juni 2025 13:25 23 Jun 2025 13:25

Thumbnail Kreatif! Saung Kanak Nusantara Sulap Gambar Anak Jadi Buku Dongeng
Proses menggambar anak-anak pada Seleksi Bakat Menggambar di Togamas Jalan Dieng, Kota Malang, Senin, 23 Juni 2025. (Foto: Lutfia/Ketik)

KETIK, MALANG – Saung Kanak Nusantara kembali menggelar Seleksi Bakat Menggambar yang diikuti puluhan anak berbakat di Togamas Jalan Dieng, Kota Malang, Senin, 23 Juni 2025. Berbeda dari lomba menggambar biasa, hasil karya peserta pada seleksi ini akan diubah menjadi cerita menarik, dibukukan, dan diterbitkan.

Founder Saung Kanak Nusantara, Rizka Amaliah, menjelaskan bahwa upaya ini merupakan bentuk apresiasi dan pengabadian bakat anak-anak. Tim dari Saung Kanak Nusantara, yang terdiri dari penulis, ilustrator, dan pendongeng, akan mengembangkan gambar-gambar tersebut menjadi sebuah cerita.

"Seleksi ini berbeda karena gambar akan dikembangkan menjadi cerita anak-anak kemudian dibukukan dan diterbitkan. Saung Kanak Nusantara ini tempat berkumpulnya penulis, ilustrator, dan pendongeng cerita anak. Misi kami adalah keberlanjutan," ujarnya, Senin, 23 Juni 2025.

Foto Para peserta saat mengikuti Seleksi Bakat Menggambar yang digelar Saung Kanak Nusantara. (Foto: Lutfia/Ketik)Para peserta saat mengikuti Seleksi Bakat Menggambar yang digelar Saung Kanak Nusantara. (Foto: Lutfia/Ketik)

Acara ini diikuti lebih dari 20 peserta anak-anak dari berbagai usia. Tema yang diangkat dalam seleksi bakat kali ini adalah "Flora dan Fauna Istimewa Nusantara". Peserta diminta menggambar dan mewarnai karya yang bersumber dari imajinasi masing-masing. Nantinya, gambar-gambar tersebut akan diubah menjadi dongeng fabel.

"Kita kembangkan menjadi buku cerita anak agar lebih menyenangkan dibaca. Arah penulisan naskahnya nanti lebih ke fabel. Menjadi tantangan tersendiri karena cerita yang dibentuk berdasarkan pengembangan gambar," katanya. 

Rizka menargetkan Saung Kanak Nusantara dapat terus produktif memproduksi karya, baik secara individu maupun kolektif, setiap tahunnya.

Sementara itu, Juri Perlombaan, Happy Rose, menjelaskan bahwa penilaian dilakukan berdasarkan beberapa kriteria. Mulai dari kesesuaian dengan tema, kerapian karya, hingga komposisi dan pemakaian warna.

"Gambar yang diharapkan muncul adalah yang unik, pasti akan eye catching dan cepat menarik perhatian kita. Gambar yang unik seperti apa, nanti kita lihat bagaimana anak-anak mengeksekusinya," jelasnya. 

Mengingat gambar yang diciptakan akan diubah menjadi sebuah cerita, daya kreativitas dan imajinasi anak-anak juga menjadi bahan pertimbangan penilaian. 

"Mengambil kreativitas dan imajinasi anak-anak itu poin utama. Untuk dikembangkan jadi cerita, kita lihat nanti ide cerita seperti apa. Kemudian akan dikembangkan teman-teman dari Saung Kanak Nusantara," tutupnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Saung Kanak Nusantara Menggambar Seleksi Bakat Menggambar Kota Malang Lomba Menggambar Cerita Anak