Kumpulkan Rp7,4 Juta, PMII Pacitan Salurkan Donasi ke Petungsinarang

28 Maret 2025 21:05 28 Mar 2025 21:05

Thumbnail Kumpulkan Rp7,4 Juta, PMII Pacitan Salurkan Donasi ke Petungsinarang Watermark Ketik
Prosesi penyaluran hasil donasi di Desa Petungsinarang, Bandar, Pacitan oleh PMII, Jumat, 28 Maret 2025. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Tiga hari mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pacitan turun ke jalan, 25-27 Maret 2025, bukan buat demonstrasi, bukan juga cari sensasi.

Mereka mengais kepedulian, meraup rupiah demi saudara-saudara di pelosok yang butuh uluran tangan.

Hasilnya? Rp7.446.000 terkumpul, siap didistribusikan.

“Alhamdulillah, amanah donasi ini bisa kami salurkan kepada warga yang membutuhkan,” ungkap Ketua PMII Pacitan, Al Ahmadi atau yang akrab disapa Aldi kepada ketik.co.id saat penyaluran, Jumat, 28 Maret 2025.

Namun, seperti lautan yang tak bisa dikuras dengan ember, dana yang terkumpul masih jauh dari cukup untuk menjangkau sejumlah warga Petungsinarang yang membutuhkan.

“Mohon maaf, kami sudah upayakan maksimal. Tapi dengan nominal ini belum bisa menjangkau semua dari 71 warga yang terdata,” imbuh Aldi.

Foto p

Tak mau asal-asalan, PMII memilih sasaran dengan hati-hati.

Bantuan akhirnya diprioritaskan bagi mereka yang benar-benar dalam kondisi kritis: belasan warga hidup sebatang kara, penyandang disabilitas, yatim-piatu, dan kaum duafa.

Bentuknya? Paket sembako plus parcel spesial Idul Fitri, biar ada manis-manisnya di hari kemenangan.

"Meski tak seberapa, semoga bermanfaat. Dan di momen hari raya ini mereka juga bisa merasakan nikmatnya," ucap Aldi.

Di antara penerima bantuan, Nirwana, seorang warga Dusun Ketro yang mengidap hidrosefalus, tak bisa menyembunyikan rasa harunya.

Baginya, bantuan ini bukan sekadar beras atau gula, tapi sebuah pelukan dari kepedulian yang jarang ia rasakan. 

Sementara itu, Wardi, penyandang disabilitas mental, terdiam tanpa kata, hanya ibunya yang tak kuasa menahan haru saat menerima paket dari tangan mahasiswa.

"Maturnuwun sedoyo mawon, mugi dibales saking Allah SWT," kata Jumi dalam bahasa jawa.

Terakhir, Koordinator Petarung Kehidupan, Dian Wahyu, menjelaskan kondisi warga setempat saat ini.

“Memang banyak warga di sini masih rentan, difabel, yatim, duafa dan sebatang kara. Mereka untuk bansos pemerintah, alhamdulillah, insyaallah sudah tercover sebagian besar. Tapi kepesertaan BPJS Kesehatan masih banyak yang belum,” bebernya. (*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan PMII Pacitan