La Nina Sebabkan Peningkatan Suhu di Kota Surabaya

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Mustopa

23 September 2024 14:35 23 Sep 2024 14:35

Thumbnail La Nina Sebabkan Peningkatan Suhu di Kota Surabaya Watermark Ketik
Penampakan langit Surabaya yang diselimuti awan mendung akibat La Nina. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Suhu panas atau gerah yang melanda Kota Surabaya akhir-akhir ini rupanya merupakan efek dari musim kemarau yang masih akan terjadi hingga menjelang akhir tahun.

Pada September 2024 ini Kota Surabaya masih berada dalam kondisi musim kemarau. Sedangkan pada Oktober hingga November nanti, Kota Surabaya baru akan memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Prakirawan BMKG Tanjung Perak Surabaya, Ady mengatakan, untuk Surabaya musim penghujan baru akan terjadi sekitar bulan Desember nanti. "Hawa panas yang ada belakangan ini karena masih musim kemarau," jelas Ady, Senin 22 September 2024.

Lebih lanjut, hawa panas yang terasa juga disebabkan karena efek La Nina. Fenomena La Nina ini menyebabkan pembentukan uap air yang cukup masif sehingga mampu membentuk awan.

"Pembentukan uap panas hingga menjadi awan ini menyebabkan hawa panas tertahan dan tidak dapat dilepaskan. Ini yang membuat suhu terasa lebih gerah," tambahnya.

Mendekati musim pancaroba yang akan terjadi bulan Oktober 2024 nanti, Ady menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap potensi cuaca buruk seperti hujan deras dan angin kencang. Hal tersebut terjadi karena adanya pelepasan energi yang cukup besar saat musim pancaroba.

"Kalau hujan masyarakat diminta untuk tidak berteduh di bawah pohon. Hal ini berbahaya karena ada potensi tumbang akibat angin kencang," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

BMKG Tanjung Perak La Nina Musim Kemarau Surabaya Pancaroba Hujan deras Angin kencang