Lestarikan Budaya Nusantara, UPT Taman Budaya Jawa Timur Gelar Pekan Wayang untuk Generasi Muda

Kontributor: Safira Kusuma
Editor: Muhammad Faizin

9 November 2024 16:15 9 Nov 2024 16:15

Thumbnail Lestarikan Budaya Nusantara, UPT Taman Budaya Jawa Timur Gelar Pekan Wayang untuk Generasi Muda Watermark Ketik
Suasana Pegelaran Pekan Wayang di UPT Taman Budaya Jawa Timur. (Foto: Safira/ Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Untuk melestarikan warisan budaya Nusantara sekaligus memperingati Hari Wayang Nasional, UPT Taman Budaya bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur menggelar Pekan Wayang ke-4, Rabu, 6-8 November 2024 di Pendopo UPT Taman Budaya Jawa Timur (UPT TBJ). 

Kasie Penyajian Seni dan Budaya UPT TBJ, Hario Widyoseno mengatakan bahwa pagelaran wayang kali ini mengusung tema Wayangku Keren Wayangku Beken dengan melibatkan 18 dalang muda. 7 dalang muda di hari pertama, 4 dalang muda di hari kedua dan 7 dalang muda di hari ketiga.

Tema ini sengaja dipilih sebab pihaknya ingin memiliki harapan wayang bisa selalu keren dan beken sehingga tetap disukai anak-anak muda.

Oleh karena itu, dia menyebut pihaknya tidak hanya melibatkan generasi muda sebagai pemain. Namun, para penonton yang hadir diutamakan berasal dari generasi muda. 

"Memang sesuai tema yang kami angkat, kami ingin mendekatkan wayang ke anak-anak muda. Jadi pelaku yang tampil di sini pun sebisa mungkin lebih banyak anak-anak muda dilibatkan. Juga penontonnya, kemarin tanggal 6 banyak yang nonton dari anak-anak sekolah," ungkap Rio, Jumat, 8 November 2024.

Menurut pantauan Ketik.co.id, para pemain yang tampil memang berasal dari kawula muda. Mulai dari anak-anak usia 5 tahun sampai remaja 18 tahun.

Mereka tampil ciamik memamerkan kepiawaiannya berlakon menggunakan wayang dan beberapa alat musik gamelan. Juga para sinden cilik bersuara merdu mengiringi setiap alur cerita yang dimainkan.
 
Rio menyebut pihaknya memang berusaha menyajikan konten-konten wayang yang sesuai dengan selera anak-anak muda. 

 

Foto Haidar Sabda Alam (kiri), Muhammad Arsyad Barra (kanan) saat ditemui setelah tampil (Foto: Safira/ Ketik.co.id)Haidar Sabda Alam (kiri), Muhammad Arsyad Barra (kanan) saat ditemui setelah tampil (Foto: Safira/ Ketik.co.id)

 

Tujuannya tak lain agar mereka lebih tertarik dan memudahkan memahami alur cerita dari pertunjukan wayang tersebut. Dari sini ia mengungkap, antusiasme penonton sejak hari pertama hingga terakhir luar biasa. 

"Pertunjukan tadi malam itu diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, lakonnya dari Ramayana itu bisa digarap," sambung Ketua Sanggar Baladewa ini. 

Pertunjukkan ini juga bekerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Universitas Airlangga (Unair).

Rio menjelaskan di hari pertama pertunjukan, pihak Unair menentukan lakon wayang menceritakan tentang resolusi jihad. 

"Ini menurut kami jadi sesuatu yang menarik bagi anak-anak muda di Surabaya untuk mau nonton di sini," terangnya.

Haidar Sabda Alam, salah satu dalang bocah yang tampil mengangkat kisah Dewa Ruci. Aal, sapaan akrabnya, mengaku merasa senang mengikuti pagelaran wayang ini. 

Ini bukan pertama kalinya Aal tampil menjadi dalang. Sebelumnya, siswa kelas 9 SMPN 12 Surabaya ini beberapa kali tampil di berbagai kota, seperti Solo dan Yogyakarta."Rasanya lega," serunya. 

Begitu pun Muhammad Arsyad Barra. Siswa SMPN 46 Surabaya ini merasa bangga sekali bisa membawakan cerita wayang Bima Bungkus di pagelaran ini. 

"Alhamdulillah bangga sekali!" katanya bersemangat.

Tombol Google News

Tags:

Wayang Kulit Pekan Wayang Jatim UPT Taman Budaya Jawa Timur pagelaran wayang