Lomba Bertutur di Jember Bangun Literasi Siswa Sekaligus Kecerdasan Intelektual

Jurnalis: Fenna Nurul
Editor: Muhammad Faizin

21 November 2023 10:54 21 Nov 2023 10:54

Thumbnail Lomba Bertutur di Jember Bangun Literasi Siswa Sekaligus Kecerdasan Intelektual Watermark Ketik
Seorang siswi menceritakan sebuah kisah kebudayaan Indonesia dari buku yang ia baca pada Lomba Bertutur Siswa SD/MI se-Kabupaten Jember (21/11/2023) (Foto: Fenna/Ketik.co.id)

KETIK, JEMBER – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Jember menggelar final Lomba Bertutur Tingkat SD/MI Sederajat selama dua hari pada 20-21 November 2023. Para peserta merupakan siswa usia 7-12 tahun se-Kabupaten Jember.

Sebelumnya telah dilakukan babak penyisihan yang kemudian diambil 10 besar penampilan terbaik untuk memperebutkan juara 1, 2, 3 dan Favorit. Selanjutnya pemenang akan dikirimkan ke jenjang Provinsi.

Kepala Disperpusip, Achmad Imam Fauzi mengatakan bahwa lomba bertutur merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan kemampuan berorasi di kalangan anak-anak. Juga upaya melestarikan budaya, sebab tema yang dipilih seputar kebudayaan Indonesia.

“Lomba bertutur sebetulnya dalam rangka bagaimana melatih sejak kecil latihan berorasi, pentingnya berorasi dan itu merupakan sebuah kemewahan di era Yunani dulu,” ungkap Fauzi, sapaan akrabnya.

Kemampuan berorasi dilatih dari menumbuhkan budaya literasi sejak usia dini. Anak-anak mendapatkan gagasan atau cerita dari buku yang mereka baca untuk diceritakan kepada penonton lengkap dengan intonasi dan gestur tubuh.

Hal itulah menurut Fauzi yang kemudian menjadi tolak ukur kecerdasan seorang anak, ketika ia mampu menarasikan suatu gagasan di depan umum. “Ukuran orang pintar dapat dilihat dari ketika dia menarasikan, berorasi tentang itu,” lanjutnya.

Anak-anak tersebut dilatih untuk menjadi intelektual, karena mereka akan melakukan perubahan paradigma di masa depan. Tapi dengan konsekuensi, lanjutnya, pasti bersentuhan dengan persoalan kemasyarakatan, relasi sosial, dan kekuasaan.

Dirinya berharap, para pendamping maupun orangtua dapat menciptakan pemikir yang lahir dari masyarakat.

“Tujuan jangka panjangnya, tergantung para filsuf (pendamping) ini mengarahkan adik-adik mau jadi apa nantinya,” tutup Fauzi.(*)

Tombol Google News

Tags:

Lomba Bertutur Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jember latih siswa berorasi budaya literasi pelestarian kebudayaan kecerdasan intelektual Disperpusip Jember