KETIK, YOGYAKARTA – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman menghadiri Sarasehan Pengembangan Kawasan Kambing Perah di DIY. Kegiatan tersebut dilakukan di Bhumi Nararya Farm, Nganggring, Kalurahan Girikerto, Kapanewon Turi, Sleman pada Sabtu (29/6/2024).
Adapun Kalurahan Girikerto sejak setahun lalu telah diluncurkan menjadi Desa Close Loop peternakan Kambing Perah. Closed Loop (CL) adalah suatu pendekatan pola peternakan terpadu dari hulu ke hilir untuk mendorong perkembangan agribisnis berkelanjutan, meningkatkan skala ekonomi dan pendapatan petani. Serta mampu meningkatkan produktivitas ternak.
Selain untuk mendukung pengembangan kawasan kambing perah secara terintegrasi di Daerah lstimewa Yogyakarta. Kegiatan tersebut sekaligus dilakukan dalam upaya peningkatan populasi, produksi, diversifikasi olahan produk. Serta optimalisasi pemanfaatan susu kambing perah.
Dengan begitu diharapkan dapat mendukung penanganan stunting dari sisi protein hewani yang berasal dari susu kambing.
Turut mendampingi Mentan dalam kegiatan ini Kepala Badan Pangan Nasional H Arief Prasetyo Adi, Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Zainul Bahar, Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan, dan Sekda DIY Beny Suharsono.
Turut mendampingi Mentan RI dalam kesempatan ini Sekda Sleman Susmiarto (bertopi), Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan, Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Zainul Bahar, dan Kepala Badan Pangan Nasional H Arief Prasetyo Adi. (Foto: Penrem 072/Pamungkas/Ketik.co.id)
Sekretaris Daerah Sleman, Susmiarto mengaku dalam keterangannya, Senin (1/7/2024) mengaku menyambut baik kunjungan Menterri Pertanian dan dukungan Kementerian Pertanian dalam mewujudkan Sleman sebagai Sentra Kambing Perah. Dukungan ini terang Susmiarto menjadi motivasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia sebutkan, kehadiran Menteri Pertanian tersebut merupakan motivasi tersendiri. Susmiarto mengungkapkan, merujuk keterangan Dukuh setempat sebelumnya. Penduduk yang bergerak di sektor peternakan yang sudah dibangun sejak tahun 1990-an ini ekonominya meningkat. Kini dampaknya bisa dirasakan masyarakat.
Selain menekan angka impor, Susmiarto berharap upaya peningkatan produktivitas peternak lokal ini dapat memberikan nilai tambah yang baik bagi ekonomi keluarga maupun masyarakat.
Mengapresiasi Peternak Sleman
Sementara itu, Mentan Amran menyampaikan sektor pertanian dan peternakan harus action bukan hanya sarasehan. Saat ini Pemerintah RI sedang mendahulukan ketahanan pangan karena lebih utama. Sedangkan susu sebagai pendamping sebagai makanan bergizi.
"Negara Indonesia adalah negara yang kaya, tinggal bagaimana meminit dan mengelola segara sumber kekayaan yang ada saat ini," ujar Mentan.
Di samping menyampaikan apresiasinya atas inovasi masyarakat di kawasan Kemirikebo, khususnya di Bhumi Nararya Farm yang telah mendukung pengembangan kawasan kambing perah. Amran menyebut upaya ini menjadi langkah positif dalam meninimalisir nilai import.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan kambing jenis Saanen murni secara simbolis kepada para peternak. (Foto: Humas Pemkab Sleman/Ketik.co.id)
Selain mengatakan akan membahas bersama, insentif apa yang dibutuhkan. Amran juga mengatakan kalau ini dikembangkan ini bisa mengurangi import dari negara lain. Ia ungkapkan masalah yang kita hadapi sebenarnya sederhana. Sehingga paling utama harus mencetak tenaga peternak baru dimana selama ini kita import susu dari luar negeri.
"Seandainya kita bisa penuhi sendiri, ini uang bisa berputar. Bayangkan uang kita tidak dibelanjakan ke luar negeri. Nah ini akan kita support, kami undang nanti hari Selasa,” jelasnya.
Mentan melanjutkan, nilai import yang saat ini mencapai angka Rp 37 Triliun menjadi kondisi yang memprihatinkan. Ia berharap petani dan peternak Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal agar dapat menikmati manfaat yang lebih besar, khususnya pada bidang ekonomi.
Sedangkan Kementerian Pertanian RI akan memberikan dukungan kepada peternak sahsatunya dengan melakukan diskusi bersama. Pada kesempatan tersebut Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan kambing jenis Saanen murni secara simbolis kepada para peternak. (*)