MudaMemilih.id Ajak Anak Muda Bondowoso untuk Tidak Golput Lewat Diskusi Publik

Jurnalis: Ari Pangistu
Editor: Muhammad Faizin

13 Februari 2024 13:50 13 Feb 2024 13:50

Thumbnail MudaMemilih.id  Ajak Anak Muda Bondowoso untuk Tidak Golput Lewat Diskusi Publik Watermark Ketik
Sejumlah narsumber saat memaparkan materi dpada para peserta diskusi publik (MudaMemilih.id for ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Masa tenang menjelang hari pemungutan suara Pemilu 2024, berbagai kalangan masyarakat mengisi dengan kegiatan yang positif. 

Salah satunya adalah komunitas MudaMemilih.id yang menyelenggarakan diskusi publik bertemakan "Saatnya Anak Muda Memilih untuk Kemajuan Bangsa".

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Rumah Makan Jasen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur pada Kamis, 13 Februari 2024.

Hadir dalam diskusi tersebut tokoh Bondowoso lintas generasi, yaitu KH Mohammad Hasyim Husnan, Pengasuh PP Nurussalam, Kecamatan Tamanan. Kemudian, ada juga Drs. H. Nurhadi Idris, M.HI, Dosen STAI Al Maliki Bondowoso;  Kukuh Rahardjo, ST, MMT, Ketua DPD KNPI Bondowoso; Muntasir, Ketua Pemuda Muhammadiyah Bondowoso; Yudik Djarot, Mantan Ketua PC PMII Bondowoso; dan Fathorrahman Hidayah, S.S, Ketua DPC APGI Bondowoso. 

Menurut KH Mohammad Hasyim Husnan, Pemilu 2024 ini adalah saatnya anak muda terpilih.

"Ini tema diskusi kita kayak kurang pas. Bukan saatnya anak muda memilih, tapi anak muda dipilih untuk kemajuan bangsa," terangnya. 

Senada juga disampaikan oleh, Drs. H. Nurhadi Idris, M.HI. Ia mengajak anak muda untuk tidak meremehkan sesama anak muda. Lebih-lebih karena masih muda, belum matang dan belum banyak pengalaman, lalu divonis tidak layak dipilih. 

"Jangan meremehkan sesama anak muda," katanya. 

Menurutnya, para pemilih hendaknya mengingat bahwa memilih untuk tidak sekadar memberikan suara. Tapi juga menentukan masa depan Indonesia. 

Karenanya pemuda harus memilih selagi punya hak pilih. Apalagi, jumlah pemilih anak muda itu lebih dari 50%. 

'Kewajiban setiap warga negara untuk memilih. Bahkan dalam fatwa NU, golput itu haram," jelasnya. 

Lebih lanjut, Ketua DPD KNPI Bondowoso yang juga tokoh dan politisi muda Bondowoso  Kukuh Rahardjo, ST, MMT menginginkan Pemilu 2024 berjalan lancar dan terjadi satu putaran.

"Kalau dua putaran, biaya yang dikeluarkan akan semakin besar. Jika anggaran pemilu saat ini Rp 76 triliun, bisa dibayangkan berapa biaya yang dibutuhkan kalau terjadi pemilu dua putaran," tegas Kukuh.

Apalagi, menurut Kukuh, Indonesia akan menyambut generasi emasi 2045 saat 100 tahun Indonesia merdeka. Ada potensi Indonesia, yaitu bonus demografi, di mana usia produktif lebih banyak ketimbang usia non-produktif.

Sementara itu, Ketua Pemuda Muhammadiyah Bondowoso, Mustansir, mengajak kepada anak muda berbahagia datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Besok adalah momentum demokrasi, yang mana kita akan menetukan pemimpin. Pemuda harus berbahagia datang ke TPS, karena akan lahir pemimpin baru untuk periode 5 tahun akan datang. Sebagai mayoritas dalam pemilu 2024, pemuda tidak boleh apatis karena kita adalah penentu, dan diperebutkan," pungkasnya. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Bondowoso pemilu2024 Muda Memilih KNPI