KETIK, SAMPANG – Jemaah Haji Kloter 26 asal Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur yang tergabung dalam rombongan 4, saat ini tengah melaksanakan tawaf Ifadah di Masjidil Haram.
Fadlun Duifa, Ketua Rombongan 4 Kloter 26, mengungkapkan bahwa hari ini, tepat pukul 14.10 waktu setempat (WAS), para jamaah sedang menuntaskan rangkaian ibadah haji.
"Di hari tasyri' ini, sebagian besar jamaah telah menyelesaikan rangkaian ibadah haji, yaitu tawaf Ifadah yang dilanjutkan dengan sa'i dan ditutup dengan tahalul atau mencukur rambut. Ini merupakan fase terakhir dari rangkaian rukun dan wajib haji," ujar melalui WhatsApp kepada wartawan Ketik.co.id pada Senin, 9 Juni 2025.
Menurut Fadlun, meskipun sebagian jemaah sudah menyelesaikan ibadah ini, ada juga yang memilih untuk menunda tawaf Ifadah pada hari berikutnya, yang dikenal dengan istilah Nafar Tsani.
"Sementara itu, beberapa jemaah haji yang memilih Nafar Awwal belum sempat melaksanakan tawaf Ifadah, biasanya disebabkan oleh faktor kesehatan dan usia," jelasnya.
Fadlun juga melaporkan bahwa meski seluruh jemaah haji dalam kondisi sehat, ada kabar duka dari jemaah haji asal Rabiyan Ketapang, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang yang meninggal dunia selama pelaksanaan ibadah haji.
"Alhamdulillah, sebagian besar jamaah haji Kloter 26 sehat-sehat semua, namun kami turut berduka cita atas meninggalnya salah satu jemaah kami asal Rabiyan Ketapang," lanjutnya.
Fadlun mengungkapkan kesannya mengenai pelaksanaan ibadah haji kali ini, yang menurutnya sangat membahagiakan, meski terdapat beberapa tantangan yang dihadapi.
Situasi di area Ka'bah 13 Dzulhijjah 1446 H (Foto: Fadlun for Ketik.co.id).
"Sangat membahagiakan bisa menunaikan ibadah haji, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama soal kondisi di Musdalifah. Pada saat itu, beberapa jamaah kami ada yang pingsan akibat berdesakan dan berebut masuk ke tempat penampungan. Bis yang terlambat datang membuat banyak jamaah akhirnya memutuskan untuk berjalan kaki dari Musdalifah ke Mina, yang sempat viral di media sosial," tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Fadlun juga menyampaikan pesan kepada pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan posisi tawar yang lebih baik dengan pemerintah Arab Saudi, agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.
"Harapan kami, pemerintah Indonesia bisa memiliki posisi tawar yang lebih baik dalam kerjasama dengan Arab Saudi, agar insiden seperti di Arafah dan Musdalifah bisa dihindari. Kami tidak ingin kejadian serupa menimpa jamaah haji di masa mendatang," tambahnya.
Fadlun menutup wawancara dengan mengingatkan kepada seluruh jamaah dan keluarga di Indonesia untuk terus berdoa, karena insyaallah, jemaah haji Kloter 26 asal Kabupaten Sampang dijadwalkan kembali ke tanah air pada tanggal 18 Juni 2025.(*)