KETIK, NGAWI – Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau Musrenbang Kabupaten Ngawi tahun 2025 menjadi momen penting bagi sinergi pembangunan lintas daerah. Dua kepala daerah dari kabupaten tetangga, yakni Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono dan Bupati Blora, Arief Rohman turut hadir dalam forum tersebut, menunjukkan komitmen untuk memperkuat kerja sama antarwilayah.
Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono mengungkapkan bahwa Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Ngawi digelar pada Kamis 20 Maret 2025 kemarin. Kegiatan ini sekaligus menjadi forum konsultasi publik terkait Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Ngawi 2025-2029.
"Alhamdulillah, luar biasa. Musrenbang Ngawi dihadiri langsung oleh Bupati Bojonegoro dan Bupati Blora," ujar Ony pada Jumat 21 Maret 2025.
Kehadiran kedua bupati tersebut, lanjut Ony, menjadi langkah strategis untuk menyinergikan pembangunan di Ngawi dengan daerah tetangga. Dengan interkoneksi yang semakin baik, ia optimistis pertumbuhan ekonomi di tiga kabupaten ini akan semakin pesat.
Salah satu bentuk nyata dari sinergi pembangunan ini adalah perbaikan akses jalan Getas-Randublatung, yang menghubungkan Kabupaten Blora dan Ngawi. Menurut Ony, jalan ini kini dalam kondisi prima, mempermudah mobilitas masyarakat dan distribusi barang antardaerah.
Selain itu, terdapat Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendung Gerak Karangnongko yang berlokasi di perbatasan Ngawi, Blora, dan Bojonegoro. Infrastruktur ini dirancang untuk menyediakan air baku bagi kawasan industri, dengan kapasitas mencapai 560 liter per detik.
"Bendung Gerak Karangnongko ini manfaatnya akan dirasakan langsung oleh tiga kabupaten ini. Infrastruktur ini menjadi penopang utama untuk pengembangan sektor industri dan pertanian," jelas Ony.
Sementara itu, dengan Bojonegoro, sinergi pembangunan akan difokuskan pada peningkatan kapasitas jalan Karangjati-Pasar Dawe, guna memperlancar arus transportasi dan aktivitas ekonomi masyarakat.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono menyambut baik kerja sama lintas daerah ini. Menurutnya, kolaborasi ini harus terus diperkuat demi kepentingan masyarakat luas.
"Kolaborasi ini harus kita lanjutkan dan kita bangun terus. Ngawi luar biasa," ujarnya.
Bupati Blora, Arief Rohman, juga mengapresiasi sinergi yang terjalin. Dia mencontohkan dampak positif pembangunan ruas jalan Getas-Randublatung yang kini mempercepat akses dari Blora ke Solo hanya dalam dua jam perjalanan.
"Inilah wujud nyata pembangunan kawasan. Kita tidak bisa berjalan sendiri, pembangunan tiga kabupaten ini harus menyatu," tegasnya.
Ke depan, Arief menyebut bahwa fokus kerja sama antara Ngawi, Bojonegoro, dan Blora akan diarahkan pada penguatan ketahanan pangan dan energi, sebagai langkah strategis dalam mendorong kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan. (*)