Orang Terdekat Putin Sebut Beberapa Negara Siap Pasok Hulu Ledak ke Iran

Rusia Sebut Keputusan Trump Serang Irang Bukan Mendamaikan Tapi Meningkatkan Eskalasi Perang

23 Juni 2025 08:53 23 Jun 2025 08:53

Thumbnail Orang Terdekat Putin Sebut Beberapa Negara Siap Pasok Hulu Ledak ke Iran
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth (kiri) dalam konferensi pers yang mengumumkan AS telah menyerang fasilitas nuklir Iran, 22 Juni 2025. (Foto: Youtube Kementerian Pertahanan AS)

KETIK, SURABAYA – Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membantu Israel menyerang Iran telah mendorong AS ke dalam perang lain. Dia juga menyebut beberapa negara sekutu Iran kini siap untuk memasok Iran dengan hulu ledak nuklir.

"Serangan ke unit pengembangan nuklir Iran tidak akan menghentikan perang. Perang malah akan semakin membesar. Produksi senjata nuklir di masa mendatang terus berlanjut," tulis Medvedev dilansir Miami Herald, 23 Juni 2025.

Sekutu utama Presiden Rusia Vladimir Putin itu juga menyebut sejumlah negara kini siap memasok hulu ledak nuklir mereka sendiri kepada Iran.

Komentar pejabat Rusia itu muncul setelah AS melancarkan serangan yang menargetkan tiga lokasi pengembangan nuklir di negara Teluk Persia alias Iran, yakni di Fordow, Natanz, dan Esfahan. Trump menggambarkan operasi itu sebagai "serangan yang sangat berhasil".

Foto AS klaim operasi serangan militer AS ke Iran menyasar tiga lokasi fasilitas pengembangan nuklir Iran. (Foto: Kementerian Pertahanan AS)AS klaim operasi serangan militer AS ke Iran menyasar tiga lokasi fasilitas pengembangan nuklir Iran. (Foto: Kementerian Pertahanan AS)

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth dalam keterangan pers mengklaim serangan AS yang disebut sebagai 'Midnight Hammer' itu sama sekali tidak menyasar tentara maupun warga sipil Iran. Namun, sasarannya adalah fasilitas pengembangan nuklir negara tersebut yang dapat mengancam perdamaian dunia. Menanggapi itu, Iran bergeming dan mengatakan akan membalas.

Keputusan Trump muncul setelah Israel dan Iran saling serang secara konsisten sejak 13 Juni 2025. Sejak itu Israel juga mendesak AS untuk menyerang fasilitas nuklir Iran, dengan mengatakan bahwa Teheran sedang membuat senjata nuklir. Di lain sisi, Iran menegaskan bahwa program nuklir mereka ditujukan untuk tujuan sipil, bukan militer. (*)

Tombol Google News

Tags:

Iran-Israel AS Donald Trump Rusia Perang Iran Perang israel