Pantau Penyelenggaraan Kurban, Begini Pendapat Bupati dan Wabup Sleman

Jurnalis: Abdul Aziz
Editor: M. Rifat

18 Juni 2024 00:06 18 Jun 2024 00:06

Thumbnail Pantau Penyelenggaraan Kurban, Begini Pendapat Bupati dan Wabup Sleman Watermark Ketik
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo beserta jajaran melakukan pemantauan penyembelihan hewan kurban Idul Adha 1445 H di Masjid Al Kariim, Pogung Lor, Sinduadi, Mlati, Sleman (17/6/2024). (Foto: Humas Penkab Sleman/Ketik.co.id)

KETIK, YOGYAKARTA – Pengelolaan limbah hewan kurban harus dilakukan dengan baik. Salah satu contohnya dapat memanfaatkan lahan atau tanah kosong untuk menimbun limbah dan memanfaatkannya menjadi pupuk organik.

Itu pernyataan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat memantau proses penyembelihan hewan kurban Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah pada Senin (17/6/2024).

Pemantauan tersebut dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman dan dipimpin langsung oleh Kustini. Dia ditemani Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa beserta jajaran Pemkab Sleman lainnya.

Bupati Sleman dan rombongan saat itu menyasar wilayah Sleman Tengah dan Sleman Barat. Pemantauan ini diawali dengan lokasi pertama yaitu Masjid Al Kariim yang menjadi lokasi penyembelihan warga Pogung Lor, Sinduadi, Mlati, Sleman.

Kemudian, pemantauan dilanjutkan di Masjid Besar Sleman Kota, Triharjo, Sleman Margodadi, Seyegan dan Masjid As-Sakinah, Margomulyo, Seyegan. Terakhir, pemantauan dilakukan di Masjid Ar-Rahman, Sendangsari, Minggir.

Di samping itu Kustini mengatakan bahwa pemantauan ini merupakan upaya Pemkab Sleman dalam memastikan penyembelihan hewan kurban di wilayah Sleman berlangsung dengan baik sekaligus menjadi ajang silaturahmi dengan warga masyarakat.

"Pemantauan kita lakukan untuk memastikan kondisi hewan kurban yang disembelih dalam kondisi sehat dan proses penyembelihan lancar," ujar Kustini.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, dari hasil pemantauan ini, seluruh hewan ternak memenuhi syarat untuk dijadikan hewan kurban, baik dari segi kesehatan, usia, dan syarat lainnya karena sudah dipantau oleh tim dokter dari UGM dan beberapa ahli peternakan.

Sedangkan untuk ketersediaan hewan kurban, Bupati mengungkapkan kebutuhan hewan kurban di Sleman dapat tercukupi. Ia menyebut hampir semua Masjid di Padukuhan hingga Masjid besar melaksanakan kurban.

"Alhamdulillah pada tahun ini kebutuhan hewan kurban di Sleman dapat terpenuhi," ungkapnya.

Selain melakukan pemantauan proses penyembelihan, dalam kesempatan tersebut Kustini juga memberikan imbauan langsung kepada masyarakat untuk bijak mengelola kotoran dan organ hewan kurban agar tidak mencemari sungai dan dapat berdampak pada lingkungan.

Sementara itu Wabup Sleman Danang Maharsa mengapresiasi adanya inovasi di sejumlah masjid berupa alat perebah untuk merobohkan sapi.

Dengan alat tadi akan mempermudah proses penyembelihan hewan kurban yang dilakukan. Contohnya di Masjid Pogung Lor telah ada dua alat semacam ini.

"Dengan alat yang didesain khusus dan telah dimiliki sejumlah masjid yang ada di Sleman maka cara penyembelihan dan hasilnya akan maksimal," sebut Danang.

Selain itu di sejumlah tempat juga telah dibuat tempat (lubang) secara khusus untuk pembuangan darah dan kotoran hewan kurban.

"Artinya tidak ada pembuangan kotoran hewan kurban ke Sungai. Sehingga tidak menimbulkan pencemaran," sebutnya.

Wabup Sleman mengaku senang adanya inovasi yang dipergunakan di sejumlah masjid tersebut. Artinya masyarakat telah memahami cara menyembelih dan menjaga kesehatan lingkungan dengan benar. Sehingga proses penyembelihan ditempat tersebut layak jadi percontohan yang lainnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

idul adha 1445 H Pemantauan Kurban Masjid Al Kariim Pogung Lor Masjid Besar Sleman Masjid As-Sakinah Seyegan Proses penyembelihan kurban Alat perebah Bupati Wabup Sleman Pemkab Sleman