KETIK, SIDOARJO – Pedagang kaki lima di kawasan Pepelegi dan Sawotratap, Sidoarjo, terus membongkar sendiri bangunan warung mereka. Demi melancarkan normalisasi Avfour Bono, mereka bekerja sampai malam hari. Alat berat sudah tiba di lokasi.
Hingga Rabu (16 April 2025), pembongkaran sebagian warung masih berlangsung. Warung-warung itu dibongkar di titik-titik yang dibutuhkan untuk akses masuk alat berat ekskavator. Pemiliknya berinisiatif sendiri. Dibantu pedagang-pedagang lain.
Perwakilan pedagang kaki lima Pepelegi dan Sawotratap, Tito Pradopo, mengatakan para pedagang di kawasan Pepelegi dan Sawotratap membongkar warung untuk memberikan jalan bagi alat berat yang akan mengeruk sungai.
Menurut dia, tidak semua warung berupa bangunan semipermanen itu dibongkar. Yang dibongkar hanya sebagian. Yaitu, warung yang posisinya dibutuhkan untuk akses ekskavator masuk sungai.
”Pagi tadi (Rabu 16 April 2025), masih ada yang berjualan meskipun warungnya sudah dibongkar,” ungkap Tito Pradopo.
Para pedagang di kawasan Pepelegi dan Sawotratap membongkar sendiri lapak mereka pada Selasa malam (15 April 2025). (Foto: Fathur Rozi/Ketik.co.id)
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA) Sidoarjo Dwi Eko Saptono menyatakan pembongkaran sebagian lapak memang terus berlangsung. Diperkirakan, ada 14 warung di 7 titik yag akan dibongkar. Selanjutnya, Dinas PU Bina Marga Sidoarjo akan menyiapkan kegiatan normalisasi Avfour Bono.
”Alat berat segera didatangkan untuk persiapan normalisasi,” ungkap Dwi Eko Saptono pada Selasa malam (15 April 2025).
Rabu siang (16 April 2025), satu unit ekskavator sudah tiba di lokasi. Alat berat itu diangkut trailer melewati jalan menuju kawasan Pepelegi. Tepatnya, di Seberang warung-warung pedagang yang sebagian sudah dibongkar.
Seorang pedagang nasi bungkus, Bu Tatik, tetap berjualan pada Rabu pagi (16 April 2025) meski warungnya sudah dibongkar. (Foto: Fathur Rozi/Ketik.co.id)
Sebelumnya diberitakan, para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pepelegi dan Sawotratap, Sidoarjo, langsung bergerak. Setelah didatangi Wabup Sidoarjo Mimik Idayana yang menyampaikan pentingnya normalisasi sungai pada Senin (14 April 2025), mereka pun membongkar sendiri bangunan warung.
Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana mendatangi lokasi unjuk rasa sekitar pukul 08.30. Setiba di lokasi, Wabup Mimik Idayana juga melihat kondisi sungai di belakang wsrung-warung PKL. Dia melihat kondisi kali yang dangkal. Perlu dilakukan normalisasi agar tidak rawan banjir.
Wabup Mimik Idayana menyatakan Pemkab Sidoarjo siap membantu UMKM Sidoarjo dengan program bedah warung. Itu salah satu visi misi Pasangan Subandi-Mimik. Namun, dia meminta maaf. Untuk PKL yang berada di kawasan tersebut perlu ada relokasi. Agar kondisi tempat berjualan lebih baik.
"Di tempat ini kan seperti ini. Kami akan perintahkan untuk merelokasi. Sabar nggih,” ungkap Wabup Mimik Idayana.
Dia menjelaskan, Satpol PP Sidoarjo sudan 3 bulan melakukan sosialisasi. Juga sudah 3 kali menyampaikan surat peringatan. Itu merupakan tugas satpol PP. Wabup Mimik meminta pedagang bersabar karena dia juga akan mengupayakan rlokasi ke tempat yang lebih baik.
"Sabar sik ya. ini masalah perut. Mari berdialog. Saya akan memohon Lotte Mart untuk menyediakan lahan," ungkap Wabup Mimik Idayana.
Wabup Mimik Idayana menyatakan akan menyampaikan hasil kunjungannya ke Pepelegi dan Sawotratap Sidoarjo itu kepada Bupati Subandi. Sebab, yang mengambil keputusan adalah bupati. Dirinya perlu koordinasi. (*)