Pelapor Wakil Wali Kota Surabaya Minta Maaf, Ungkap Kronologi Lengkap

12 April 2025 15:49 12 Apr 2025 15:49

Thumbnail Pelapor Wakil Wali Kota Surabaya Minta Maaf, Ungkap Kronologi Lengkap Watermark Ketik
Jan Hwa Diana pelapor Wali Kota Surabaya saat diwawancarai di Surabaya, Sabtu, 12 April 2025. (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Melaporkan Wakil Wali Kota Surabaya Armudji ke Polda Jatim, Jan Hwa Diana, warga Surabaya meminta maaf telah membuat gaduh. Laporan Jan Hwa Diana ini terkait kasus pencemaran nama baik usai tayang video Armudji mengunggah video saat sidak di salah satu perusahaan di wilayah Margomulyo, Surabaya.

"Saya minta maaf buat gaduh satu Surabaya," kata Diana, Sabtu, 12 April 2025.

Diana menjelaskan, peristiwa ini bermula saat dirinya mendapat telepon dari nomor yang tidak ia kenal. Saat diangkat, rupanya nomor yang ditelepon tersebut menyebutkan bahwa dirinya Wakil Walikota Surabaya.

"Kalau misalnya dapat telepon nomor tidak dikenal, ngomongnya kasar. Karena ada bunyi tit, dikatai matamu asu. Reaksi pertama kali pastinya kaget ini siapa. Hallo, saya ini wawali, saya bilang kenapa pak? Saya perjalanan pulang dari luar kota, dari Jakarta. Kita berhenti di rest area saat itu, Saya mau ketemu, (kata Armuji). Saya waktu diomongi gitu takut," ceritanya.

"Kita ini pengusaha, nomor telepon diketahui banyak orang. Namanya instansi resmi pasti kasih surat, undangan, klarifikasi ke kantornya. Kalau tiba-tiba ditelepon tanpa ada surat pemberitahuan, dibentak-bentak, reaksi saya nggak balas (bentak)," lanjutnya.

Dalam percakapan telepon itu, Armuji meminta ijazah seorang karyawan yang ditahan perusahaan untuk segera diserahkan. Diana pun menyebut bahwa orang yang ada di telepon tersebut adalah penipu. Ia pun langsung menutup telepon tersebut.

"Alasannya ijazahnya warga Surabaya mana? (kata Armuji). Saya jawab, Pak, saya nggak tahu bapak, kalau bapak ada masalah sama saya, kita ketemu di kantor polisi saja. Saya juga nggak marah, nggak apa, itu reaksi wajar orang tiba-tiba ditelepon, nggak ketemu muka," terangnya.

Usai menutup telepon itu, suami Diana menyampaikan bahwa dia juga ditelepon oleh seseorang dan langsung menutup telepon tersebut.

"Suami cerita, dia sebelumnya sudah telepon suami pakai nomor tulisan N. Penipu ada nama instansi foto. Waktu dia ngomel-ngomel dia diam saja, ditutup (telepon)," katanya.

"Bukan kita menghina, nggak. Saya nggak ada masalah apa-apa, nggak nyenggol orang, nggak ngerti apa-apa," tambah dia.

Keesokan harinya, anak Diana mengatakan bahwa orang di telepon tersebut merupakan benar Armuji.

"Saya pulang, besok kerja biasa. Di rumah tiba-tiba anak saya sekolah pulang jam 15.00 WIB ngasih tahu, saya bilang biarin. Ternyata ini Pak Armuji, kaget saya. Ya wes lah nanti kalau mau ketemu pasti kirim surat," ucapnya.

Diana menyayangkan tindakan Armuji yang tiba-tiba menelepon dirinya meminta untuk bertemu tanpa disertai surat pemanggilan sebelumnya.

"Menurut saya, saya seorang bisnis, kalau memang itu dari instansi pemerintah, pasti kasih surat dulu dari kantor wali kota mau mengadakan pertemuan mediasi. Ini nggak mediasi loh. Saya ini korban," ungkapnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Wakil Wali Kota Surabaya dilaporkan polisi Polda Jatim Armudji Wakil Wali Kota Surabaya Surabaya