Pelepasan Purnatugas Sekda Sleman Harda Kiswaya Diiringi Ribuan Orang, Nyatakan Siap Maju Pilbub

Jurnalis: Fajar Rianto
Editor: M. Rifat

1 Februari 2024 01:00 1 Feb 2024 01:00

Thumbnail Pelepasan Purnatugas Sekda Sleman Harda Kiswaya Diiringi Ribuan Orang, Nyatakan Siap Maju Pilbub Watermark Ketik
Harda Kiswaya dikerumuni massa saat berjalan kaki dari Pendopo Parasamya menuju depan kantor Bappeda Sleman (31/1/2024). (Foto: Teguh Ariffianto/Ketik.co.id)

KETIK, YOGYAKARTA – Baru pertama kali terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta, acara pelepasan purnatugas seorang Sekda diikuti oleh ribuan orang baik dari kedinasan maupun non kedinasan.

Seperti yang diperkirakan sebelumnya, Rabu (31/1/2024), ribuan orang memadati jalan Parasamya, Sleman. Kehadiran masyarakat dari berbagai wilayah terutama yang ada di Kabupaten Sleman tersebut dalam rangka mengikuti acara pelepasan purnatugas Sekda Sleman Harda Kiswaya.

Kegiatan ini dikemas dalam acara pesta rakyat bertajuk ndereke Pak Harda. Berdasar data yang ada sebanyak 5.000 orang mengikuti acara ini. Mereka terdiri dari 65 komunitas.

Baik komunitas difabel, kelompok profesi seperti petani, penggiat kesenian, penggiat pariwisata, relawan SAR, komunitas RAPI, komunitas Kawula Alit, Paguyuban Perangkat Kalurahan, Paguyuban Lurah, Paguyuban Dukuh dan kelompok masyarakat lainnya.

Foto Sembari menyapa masyarakat disepanjang perjalanan Harda Kiswaya terus berdiri di atas Jeep. (Foto: Teguh Ariffianto / Ketik.co.id)Sembari menyapa masyarakat di sepanjang perjalanan Harda Kiswaya terus berdiri di atas Jeep (31/1/2024). (Foto: Teguh Ariffianto/Ketik.co.id)

Acara ini memang spektakuker, setidaknya 17 club touring termasuk komunitas disabilitas, 100 Jeep dari lereng Merapi, 30an kendaraan roda tiga (tosa), sejumlah ambulance dan mobil rescue, serta puluhan atau ratusan mobil dan motor penggembira ikut dalam acara ini.

Mereka turut mengiringi dan mengantar birokrat yang bersahaja dari Pemkab Sleman ke kediamannya di Godean. Tidak hanya itu, masyarakat dari 17 Kapanewon juga mengirimkan gunungan yang berisi hasil bumi di setiap kapanewon.

Gunungan hasil bumi ini merupakan bentuk penghormatan kepada Harda Kiswaya selaku Sekda Sleman yang selama ini telah memberikan pemikiran dan pengabdiannya kepada seluruh asyarakat Kabupaten Sleman.

Selanjutnya gunungan tadi diperebutkan oleh masyarakat yang memiliki simbol bahwa setelah purna beliau masih ingin mengabdi dan bermanfaat bagi masyarakat.

Upacara pelepasan purnatugas dilakukan oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, dan dihadiri oleh unsur Forkompimda, BUMD, para ASN Kab Sleman dan tamu undangan di Pendopo Parasamya Setda Kab Sleman.

Dalam kesempatan ini Harda Kiswaya meminta maaf pada jaranan Pemkab Sleman dan masyarakat jika selama menjalankan tugas ada kekurangan. Sekilas ia juga memaparkan perjalanan kariernya dari awal hingga akhirnya menjadi Sekda Sleman. Termasuk saat masuk besaran PAD masih sebesar Rp 300 juta hingga saat ini sudah di atas Rp 1 Triliun.

"Semua berkat sumbangsih rekan di dunia usaha yang berkolaborasi dengan pemerintahan baik level propinsi, kabupaten maupun desa," terangnya.

Siap Maju Sebagai Bupati Sleman

Berikutnya Harda Kiswaya mengungkapkan apa yang akan dilakukan setelah purnatugas ini.

"Mohon izin, mohon maaf kalau nanti yang saya sampaikan tidak pas. Mohon dukungannya, mohon doanya, saya akan maju sebagai Bupati Sleman digelaran Pilkada mendatang",  ungkapnya.

Pernyataan ini disambut dengan tepuk tangan dan teriakan dukungan dari ratusan warga yang memadati pendopo tersebut.

Harda menyebut secara pribadi sudah ada komitmen dengan Wabup Sleman Danang Maharsa. Serta berharap semua partai dapat mengamini.

Keinginannya untuk bersatu dengan Wabup Sleman. Harda yakin kalau bisa terwujud maka akan jauh lebih baik.

Menurut Harda Kiswaya dirinya belum bisa maksimal bekerja dan melihat masih banyak kekurangan dalam melayani masyarakat. Sehingga akan lebih maksimal jika dirinya menjadi orang nomer satu.

Keinginannya maju dan menjadi Sleman satu karena ia ingin mengajak semua pihak untuk mencari kebaikan.

Pernyataan Harda dapat sambutan dari Wabup Sleman Danang Maharsa. Ia mengaku selain sebagai mitra, Harda Kiswaya juga merupakan sahabat yang baik.

"Mohon maaf saya tidak pakai baju batik, karena jujur saya mau ikut kirab dan mengantar pak Harda sampai rumah dengan bahagia," ungkapnya disusul gemuruh tepuk tangan para peserta yang hadir.

Foto Harda Kiswaya didampingi istrinya Mila Hardo, saat menyampaikan isi hatinya di Pendopo Parasamya. (Foto: Teguh Ariffianto / Ketik.co.id)Harda Kiswaya didampingi istrinya Mila Hardo, saat menyampaikan isi hatinya di Pendopo Parasamya. (Foto: Teguh Ariffianto/Ketik.co.id)

Dalam kesempatan ini Danang juga mengaku sulit mengucapkan perpisahan pada Harda Kiswaya. Menurut Danang sebetulnya hal ini tidak ia kehendaki. Namun karena aturannya harus purna maka ia berharap yang hadir untuk mendoakan yang terbaik bagi Harda Kiswaya.

Usai sambutan dari Wabup Sleman dilanjutkan pemberian kenang-kenangan dari sejumlah pihak, serta dilakukan kirab. Sekeluarnya dari Pendopo Parasamya, Harda Kiswaya beserta berbagai unsur masyarakat lainnya berjalan kaki diiringi bregodo (seni budaya yang diadaptasi dari Prajurit Kraton Ngayogjokarto Hadiningrat).

Di sepanjang jalan Parasamya ini banyak masyarakat dan pegawai Pemkab Sleman yang mengajak berjabat tangan dan mengelu-elukan Harda Kiswaya.

Seratusan meter berjalan dan sampai depan kantor Bappeda Sleman, Harda Kiswaya dan istrinya Mila Hardo kemudian naik Jeep menuju kediaman mereka di Kowanan, Sidoagung, Godean.

Di sepanjang perjalanan rombongan kirab senantiasa dapat sambutan positif dari warga yang menunggu di pinggir jalan.(*)

Tombol Google News

Tags:

Sekda Sleman Harda Kiswaya Purna Tugas kirab Pesta Rakyat Pemkab Sleman Bupati