KETIK, RAJA AMPAT – Pemkab Raja Ampat menegaskan, bantuan anggaran operasional untuk asrama mahasiswa Raja Ampat di sejumlah daerah, telah terealisasi. Anggaran itu bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2022.
Pernyataan itu disampaikan Kabag Kesra Pemkab Raja Ampat, Harun Matafi, untuk mengklarifikasi pernyataan dari Rogel Mambraku, salah satu mahasiswa asal Raja Ampat yang sedang berkuliah di Kota Sorong. Sebelumnya, kepada salah satu media online, ia meminta agar Kabag Kesra Kabupaten Raja Ampat dicopot dari jabatannya karena dituding terlambat mencairkan anggaran operasional untuk asrama mahasiswa Raja Ampat.
Saat dikonfirmasi, Harun Matari menegaskan bahwa, pada tahun anggaran 2022 terdapat 5 Asrama mahasiswa yang dibantu oleh Pemerintah Daerah. Lima Asrama itu di antaranya, asrama mahasiswa Raja Ampat di Jayapura, Manokwari, Manado, Sorong dan Yogyakarta.
Matafi menyebut setiap asrama mahasiswa Raja Ampat yang ada di tiap-tiap kota studi, Pemerintah Daerah menganggarkan dana sekitar Rp 50 juta pada setiap tahun anggaran. Selanjutnya, Harun menegaskan bahwa anggaran tersebut sudah terealisasi.
Lelaki jebolan IPDN Jatinangor, Bandung ini juga menjelaskan teknis realisasi anggaran tersebut. Dia menjelaskan, realisasi anggaran Rp 50 juta per tiap Asrama tersebut dengan membayar tagihan listrik dan WiFi di setiap bulanya.
"Setiap tahun kami (Bagian Kesra) datangi Asrama Mahasiswa yang ada untuk memastikan asrama tersebut berjalan dan menggunakan listrik dan WiFi sesuai peruntukan dan untuk mengetahui penggunaan listrik. Setiap bulanya Ketua Asrama selalu berkomunikasi dengan bagian Kesra," ujar Harun Matafi kepada media online nasional Ketik.co.id di Waisai, Senin (30/10/2023).
Matafi juga menegaskan bahwa bantuan dari Pemerintah Daerah melalui Bagian Kesra, itu adalah bantuan operasional yang diharapkan dapat membantu para mahasiswa dan mahasiswi di setiap kota. Tujuannya agar memudahkan mereka belajar dan menjadi tempat berkumpul mahasiswa asal Raja Ampat. (*)