KETIK, TUBAN – Pengadaan Kalender dan buku agenda tahun 2025 oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kabupaten Tuban, menuai cibiran karena menelan anggaran hingga ratusan juta rupiah.
Informasi yang dihimpun pada Sabtu 1 Februari 2025, dari laman Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Sirup LKPP) (sirup.lkpp.go.id), tertera nama paket pengadaan kalender.
Rinciannya, terdapat dua paket dengan total anggaran senilai Rp346.375.000. Keduanya, masuk dalam satuan kerja Sekretariat Daerah (Setda) dengan sumber anggaran dari APBD.
Adapun paket pertama kode RUP 54686255 untuk pengadaan kalender dengan pagu anggaran senilai Rp229.375.000, Paket kedua, pengadaan kalender kode RUP 54687846 dengan pagu senilai Rp117.000.000.
Sedangkan metode pemilihan penyedia, kedua paket adalah E-Purchasing yaitu metode pembelian barang atau jasa secara elektronik melalui e-katalog dengan waktu pemilihan bulan Januari 2025.
Kepala Bagian (Kabag) Umum Setda Kabupaten Tuban, Nurul Fuadiyah menyampaikan, di laman tersebut paket dengan nama pengadaan kalender memang ada dua. Namun, itu bukan hanya untuk pengadaan kalender tapi juga buku agenda.
"Tidak (Kalender saja) mas. Itu untuk kalender dan agenda," klaim Nurul kepada wartawan, Sabtu 1 Februari 2025
Namun, Nurul membenarkan jika kedua nilai paket tersebut seperti tertera di laman sirup.lkpp.go.id yaitu Rp229.375.000 dan Rp117.000.000 atau total Rp346.375.000.
"Iya, benar mas," sambungnya.
Sayangnya, saat disinggung jumlah pengadaan kalender dan buku agenda 2025, Nurul masih belum memberikan jawaban.
Terpisah, salah satu warga di Kecamatan Bangilan Sholikul Wafa menanggapi adanya penyerapan APBD melalui pengadaan kalender di lingkungan satuan kerja Setda Tuban.
"Masa tiap tahun ada anggaran kalender yang nilainya ratusan juta. Mending anggaran seperti itu, dibuat tambal jalan bolong-bolong yang darurat atau dialihkan ke bidang agama seperti pemberdayaan anak yatim dengan dibelanjakan barang - barang kebutuhan yang lebih berguna," kata Wafa menanggapi pengadaan kalender mencapai ratusan juta tersebut.(*)