KETIK, BATU – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu berencana menyediakan fasilitas safe house bagi anak-anak korban kekerasan dan bullying.
Fasilitas safe house disiapkan sebagai bentuk komitmen Pemkot Batu dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat, aman, dan mendukung pertumbuhan karakter generasi muda.
"Fasilitas ini juga bertujuan menjadi ruang aman dan pendampingan bagi anak-anak yang menjadi korban bullying atau kekerasan," kata Wali Kota Batu, Nurochman, Senin 14 April 2025.
Menurut Nurochman, penyelesaian kasus perundungan selama ini masih berjalan lamban, bahkan kerap kali tidak mendapat penanganan serius.
Oleh karena itu, safe house nantinya akan berperan sebagai mitra pemerintah dalam menyelesaikan kasus bullying di Kota Batu.
"Padahal, dampak psikologis yang dialami korban bullying bisa memengaruhi kualitas hidup mereka secara jangka panjang," ujarnya.
Diketahui, di Kota Batu terjadi kasus bullying pada Mei 2024 yang dilakukan oleh siswa SMP dan mengakibatkan seorang siswa SMP meninggal dunia.
Korban mengalami pendarahan di otak setelah dipukuli secara bergantian oleh lima pelaku. Setelah itu, pada September 2024, terjadi dugaan kasus bullying terhadap anak panti asuhan yang viral di media sosial.
“Kita tahu maraknya kasus bullying yang terjadi di instansi pendidikan serta lambatnya proses penyelesaiannya, makanya ini menjadi fokus kami,” tegas Nurochman.(*)