KETIK, BLITAR – Di tengah gegap gempita pameran tahunan Blitar Djadoel yang dipenuhi nostalgia tempo dulu, satu sudut aula berubah menjadi ruang penuh semangat masa depan. Pada hari Kamis, 19 Juni 2025, ratusan anak muda berkumpul, tak hanya untuk mengenang sejarah, tapi untuk menulis kisah baru tentang wirausaha, kolaborasi dan cita-cita membangun bangsa.
Dengan tajuk “Pemuda Tangguh, Bangsa Tumbuh”, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Blitar menggelar sebuah forum bisnis dan talkshow inspiratif. Bukan sekadar obrolan biasa, tetapi ruang pertemuan lintas daerah antar para pemimpin muda dari berbagai kota di Jawa Timur dan sekitarnya.
Di antara para peserta, terlihat antusiasme yang berbeda. Beberapa datang dengan tampilan kasual khas anak muda. Sebagian lagi membawa proposal bisnis, katalog produk hingga sekadar ide yang menunggu untuk diwujudkan.
“Hari ini kita hadir bukan hanya untuk mendengar, tapi untuk berjejaring dan membangun sesuatu yang nyata,” ucap Yogi Rosdianta, Ketua HIPMI Kota Blitar, membuka forum dengan semangat. Ia bukan hanya organisator acara, tapi juga sosok inspiratif pengusaha batik muda yang telah membawa motif-motif dari Kota Blitar menembus pasar nasional.
Yang menarik, forum ini menghadirkan para Ketua Umum BPC HIPMI dari berbagai kota: Herik Yosiswardinata (Depok), Derga Juanara (Kota Madiun), dan M. Yusron (Kabupaten Kediri). Mereka tak datang hanya untuk berbicara di atas panggung, tapi turut menyusuri denyut nadi ekonomi Blitar bersama peserta forum sejak pagi hari.
“Kita ke peternakan domba Dorper, ke pengusaha telur, ayam dan bebek, juga ke pelaku UMKM pengolah gula kelapa,” jelas Yogi. Kunjungan ini menjadi semacam field trip bisnis, membuka mata para peserta tentang kekayaan potensi lokal Blitar yang siap dikembangkan bersama.
Yogi menyebut kegiatan ini bagian dari strategi besar HIPMI Blitar, termasuk dalam mempersiapkan Blitar Trade Center (BTC) pusat perdagangan yang digerakkan oleh energi anak muda dan pengusaha lokal.
“Kita ingin ada sesuatu yang konkret dari acara seperti ini, bukan sekadar seminar, tapi aksi nyata di lapangan," ucapnya.
Lokasi acara yang unik berada di jantung event Blitar Djadoel menjadi simbol yang kuat: menghubungkan masa lalu dengan masa depan. Di tengah keramaian pameran koperasi se-Jawa Timur dan nuansa lawas yang kental, semangat baru tentang ekonomi kreatif dan digitalisasi justru tumbuh.
Sebanyak 100 peserta yang hadir berasal dari berbagai komunitas pemuda dan mahasiswa. Mereka menyimak talkshow dengan penuh perhatian, banyak yang mencatat, beberapa nekat maju bertanya, dan tak sedikit yang langsung menindaklanjuti dengan business matching.
“Kami di HIPMI percaya, pemuda bukan hanya objek pembangunan, tapi aktor utama perubahan,” kata Derga Juanara, yang juga menyampaikan pesan dari Ahmad Salim Assegaf, Ketua BPD HIPMI Jatim. “Semoga dari Blitar ini, tumbuh pengusaha-pengusaha hebat yang bisa memberi dampak lebih luas.”
Acara ini pun terasa semakin istimewa karena sehari sebelumnya, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka turut hadir membuka event Blitar Djadoel. Dalam pertemuan singkat namun bermakna, Yogi dan para pengusaha muda menyampaikan aspirasi secara langsung kepada Mas Wapres.
“Kami sangat mengapresiasi Mas Gibran. Beliau menyampaikan bahwa anak muda Blitar punya potensi besar dan akan didorong dalam penguatan e-commerce serta promosi produk lokal,” ungkap Yogi.
Bagi para pemuda Blitar, itu bukan hanya janji, tapi pengakuan bahwa mereka diakui oleh negara, bahwa usaha mereka bukan di pinggir, melainkan bagian dari arus utama pembangunan ekonomi bangsa.
Dari sebuah kota kecil yang kaya sejarah dan budaya, semangat anak-anak muda Blitar kini mulai menyala lebih terang. Melalui forum seperti ini, HIPMI Kota Blitar tidak hanya menghidupkan semangat berbisnis, tapi juga menyalakan harapan.
Karena di balik setiap ide wirausaha, ada harapan untuk membuka lapangan kerja, mengangkat produk lokal, dan membangun masa depan yang lebih kuat.
Pemuda tangguh memang bukan slogan kosong, mereka nyata, mereka bergerak. Dan mereka, salah satunya, kini sedang tumbuh dari Kota Blitar. (*)
