Pendopo Agung Ngadisari Direvitalisasi, Gubernur Khofifah Optimis Jadi Penguat Budaya Suku Tengger Bromo

4 Mei 2025 12:11 4 Mei 2025 12:11

Thumbnail Pendopo Agung Ngadisari Direvitalisasi, Gubernur Khofifah Optimis Jadi Penguat Budaya Suku Tengger Bromo
Gubernur Jatim Khofifah didampingi Bupati Probolinggo Mohammad Haris dan Tokoh Masyarakat Tengger meresmikan revitalisasi Pendopo Agung di Desa Ngadisari, 3 Mei 2025. (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)

KETIK, PROBOLINGGO – Gubernur Khofifah Indar Parawansa meresmikan revitalisasi Pendopo Agung Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Bromo, Kabupaten Probolinggo, Sabtu 3 Mei 2025.

Disampaikan, revitalisasi pendopo ini bukan sekadar simbol infrastruktur, melainkan menjadi pertemuan dan ekspresi antar budaya yang dimiliki masyarakat suku Tengger. Selain itu juga memberikan layanan terbaik bagi seluruh masyarakat Jatim khususnya masyarakat Tengger.

"Peresmian Pendopo Agung sebagai kado hari raya kuningan sekaligus hari raya galungan. Selain itu, memberikan manfaat bagi masyarakat Tengger dan semua yang sedang belajar Budaya Tengger sehingga bisa menjadi penguat budaya Nusantara," kata Gubernur Khofifah.

Lanjut Khofifah, selain penguat budaya, revitalisasi Pendopo Agung menjadi wadah bagi masyarakat dalam mengembangkan berbagai potensi, salah satunya potensi pariwisata berkelanjutan.

"Peresmian Pendopo Agung bukan sekedar urusan infrastruktur, melainkan langkah penting memperkuat identitas budaya lokal, mendorong partisipasi masyarakat serta mendukung pengembangan potensi pariwisata berkelanjutan," kata dia.

Foto Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Biro Adpim Provinsi Jatim)Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Biro Adpim Provinsi Jatim)

Potensi pariwisata yang berkelanjutan, kata Khofifah, dikarenakan letaknya yang berada di lereng Gunung Bromo menjadikan pendopo Agung sebagai sarana strategis mendukung wilayah dengan keindahan alam serta kearifan lokal Suku Tengger. 

"Dengan adanya pendopo ini, diharapkan dapat menjadi pusat penguatan budaya sekaligus mendukung pengembangan pariwisata berbasis masyarakat," tuturnya.

Kemajuan dan kebangkitan masyarakat desa dari sektor pariwisata dikarenakan Desa Ngadisari memiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang Kawasan Wisata Gunung Bromo sekaligus pusat kebudayaan Masyarakat Tengger.

"Saya optimis, keberadaan pendopo semakin memperkuat identitas desa sekaligus menjadi pusat kegiatan sosial, budaya dan pemerintahan yang bermanfaat bagi masyarakat," jelasnya.

Pendopo Agung Ngadisari dirintis sejak 2023, kemudian direvitalisasi pada 2024 menggunakan sumber dana dari Bantuan Keuangan Khusus Pemprov Jatim untuk kegiatan perencanaan, konstruksi fisik, dan pengawasan. Tahun 2025, Pendopo Agung telah dimanfaatkan secara optimal.

"Tolong dirawat dan dijaga untuk menjadi forum mempertemukan budaya yang dimiliki masyarakat Tengger," ungkapnya.

Foto Usai prosesi peresmian Pendopo Agung di Desa Ngadisari, Sukapura, Bromo, Probolinggo (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)Usai prosesi peresmian Pendopo Agung di Desa Ngadisari, Sukapura, Bromo, Probolinggo (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)

Revitalisasi Pendopo Agung Desa Ngadisari merupakan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendukung penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik di daerah kabupaten/kota agar lebih merata, efektif dan sesuai dengan prioritas pembangunan daerah.

"Semoga keberadaan Pendopo Agung Desa Ngadisari menjadi berkah bagi kita semua dan semakin menguatkan persatuan serta kemajuan desa," ucapnya.

Ke depan, Khofifah menegaskan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya agar wilayah-wilayah lain, termasuk kawasan pegunungan seperti Sukapura, memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah.

Caranya, melakukan pemberdayaan, meningkatan infrastruktur desa dan melestarikan budaya sehingga desa tidak sekadar berkembang melainkan sebagai pusat inovasi dan ketahanan sosial budaya. Mendorong pemerataan pembangunan, mempercepat program strategis serta meningkatkan kapasitas keuangan daerah dan kerja sama antar wilayah.

Bupati Probolinggo Mohammad Haris menambahkan, revitalisasi Pendopo Agung menjadi awal membangun masa depan dengan harapan pendopo bukan sekedar bangunan tetapi panggung budaya dan kolaborasi untuk menyambut wisatawan dalam maupun luar negeri.

"Manfaat dan berkah untuk masyarakat Tengger khususnya warga Ngadisari dan Sukapura untuk meningkatkan sektor pariwisata semakin baik sehingga berdampak ke sektor ekonomi yang sejahtera bagi masyarakat Probolinggo," ungkapnya.

Turut hadir, Camat Sukapura beserta jajaran Forkopimcam, Kepala Desa Ngadisari, para perangkat desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat. (*)

Tombol Google News

Tags:

Pendopo Agung Bromo Tengger Mohammad Haris Khofifah Indar Parawansa