KETIK, MALANG – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang telah menyiapkan stimulus untuk meningkatkan jumlah partisipasi pendonor darah. Untuk setiap masyarakat yang donor darah, akan mendapatkan 5kg beras.
Hal tersebut disampaikan Ketua PMI Kota Malang, Imam Buchori. Ia mengatakan bahwa pada momen Ramadhan ini jumlah pendonor cenderung menurun.
“Kalau bulan Ramadan karena turun (pendonor darahnya, red), sehingga kami memberikan beras lima kilogram kepada setiap pendonor,” uiarnya, Sabtu 8 Maret 2025.
PMI Kota Malang sendiri melayani kebutuhan darah di 66 rumah sakit se-Malang Raya. Kebutuhan kantong darah setiap harinya mencapai 100-200 kantong. Untuk itu diperlukan stimulus untuk meningkatkan jumlah pendonor.
“Satu hari kurang lebih 100 sampai 200 kantong. Itu ke seluruh rumah sakit di Malang Raya,” lanjutnya.
Per 6 Maret 2025, stok darah di PMI Kota Malang mencapai 1.775 kantong, dengan rincian golongan darah A 437 kantong, golongan darah B 450 kantong, golongan darah AB 109 kantong, dan 779 untuk golongan darah O.
Untuk memastikan kualitas darah baik, PMI Kota Malang telah dilengkapi dengan lisensi Cara Pembuat Obat yang Baik (CPOB) yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hal tersebut membuat PMI Kota Malang tercatat sebagai 1 dari 19 Unit Donor Darah (UDD) di Indonesia yang memiliki lisensi tersebut.
“Jadi kalau sudah dapat sertifikasi itu, kualitas darah dipastikan baik. Bahkan, di Jatim baru empat yang mendapatkan sertifikat itu, diantaranya Surabaya, Sidoarjo, Lumajang dan Kota Malang,” terang Imam.
Alat untuk memecah darah berupa Refrigerated Centrifuge (RC) senilai Rp197 juta juga telah dimiliki PMI Kota Malang.
“Kami telah melakukan pengadaan alat bernama Refrigerated Centrifuge. Alat itu untuk memecah darah, bisa memisah antara trombosit, plasma dan darah murni karena darah harus dipisah sebelum didonorkan,” tutupnya. (*)