KETIK, PEMALANG – Puluhan wartawan merasa kecewa terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pemalang.
Kekecewaan itu dipicu tidak diperbolehkannya para wartawan masuk ke lokasi acara Debat Umum Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Pemalang putaran pertama.
Acara itu diselenggarakkan KPU Pemalang pada Kamis (31/10/2024) di salah satu hotel ternama di Pemalang, Jawa Tengah.
Para wartawan yang ingin meliput kegiatan tersebut tidak memiliki akses langsung dan hanya dapat menonton melalui layar kaca atau televisi di sebuah ruangan yang disediakan penyelenggara.
“Kami sangat menyayangkan, bahwa saat peliputan seharusnya kalau bisa media diberikan ruang yang langsung kepada peserta debat,” ujar Sukma, salah satu jurnalis online.
Dia menambahkan, menurut Undang-Undang bahwa wartawan boleh meliput kegiatan yang memang untuk disiarkan tanpa adanya penyensoran atau pembredelan video.
"Kita meliputnya di depan televisi sekitar 50 inchi. Mending nonton di YouTube live di rumah saja kalau begini," kesal Sukma.
Lebih lanjut, Sukma mengungkapkan, hampir setiap kegiatan yang diselenggarakan KPUD Pemalang selalu ada permasalahan yang membuat wartawan kecewa.
"Dulu pernah dihalang-halangi di pagar juga sudah pernah, saat pendaftaran calon Bupati nomor urut 2," lanjutnya.
Hal senada juga disampaikan Aidin, seorang wartawan senior di Pemalang. Pihaknya mengatakan bahwa yang dilakukan KPUD Pemalang seolah menghalangi tugas wartawan.
Ia juga sempat menghubungi Ketua KPU Pemalang, Agus Setiyanto, melalui jaringan WhatsApp, namun belum ada jawaban.
"Ini tadi sudah tak hubungi Ketua KPU Pemalang. Ini belum ada jawaban," ungkap Aidin sambil menunjukkan ponselnya.
Puluhan Wartawan Kecewa Kinerja KPU Pemalang, Kamis, 31 Oktober 2024 (Foto: Screenshot YouTube Suara Negeri)
Puluhan wartawan yang bertugas di Pemalang berharap KPUD Pemalang perlu adanya sinergi serta komunikasi yang baik sehingga kedepannya Pilkada bisa berjalan dengan damai.
“Ini sebagai pembelajaran aja, mungkin ke depan KPUD Pemalang perlu berbenah atau merevisi. Wartawan atau jurnalis ini kan memuat mempublikasi,” harap Suhari wartawan asli warga Pemalang.
Sementara itu, Agung Budi Nugroho, Komisioner KPU Pemalang Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM saat dihubungi mengatakan bahwa pihaknya sudah berusaha memfasilitasi awak media di ruangan samping acara (persis dekat transit VVIP).
Agung juga mengatakan, jumlah yang menghadiri acara debat terbuka putaran pertama paslon Bupati dan Wakil Bupati Pemalang sekitar ± 700 orang. Jumlah ini terdiri dari 200 orang pendukung per Paslon dikali 3, dan tamu undangan 100 orang.
"Para jurnalis memang ada ruangan sendiri. Tapi setelah acara, itu ada booth doorstop seperti pada debat presiden, jadi ketika Paslon keluar, itu para jurnalis bisa akses tanya jawab dengan para paslonnya," kata Agung saat dihubungi, Jumat (1/11/2024).
"Coba njenengan bayangin dengan jumlah sekitar 710, manakala ada konflik kan repot kita nanti," tambahnya.
Menurut Agung, jumlah pendukung per paslon yang ikut acara debat terbuka tiap-tiap Kabupaten di Jawa Tengah rata rata di angka 50 hingga 75 orang. Namun, Pemalang paling banyak, yaitu 200 orang per Paslon dan ini memang kehendak dari LO Paslon.
Atas kejadian tersebut, pihaknya meminta maaf juga mengucapkan terima kasih atas masukan, saran dan kritik dari masyarakat termasuk awak media. Hal itu akan dijadikan evaluasi ke depannya demi mendukung Pilkada damai.
"Nanti kita akan tetap evaluasi dengan beberapa stakeholder terkait debat putaran pertama. Nanti kita nunggu rapat bersama kembali," pungkasnya. (*)