KETIK, YOGYAKARTA – Peraih medali emas Cabang Olahraga Sepak Bola Putri Kabupaten Sleman terancam tidak ikut berpartisipasi dalam gelaran Pekan Olahraga Daerah (PORDA) XVII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2025 mendatang.
Ini lantaran satu tahun menjelang diselenggarakannya PORDA DIY 2025 di Kabupaten Gunungkidul, ada regulasi baru menyangkut usia atlet sepak bola putri.
Manager Sepak Bola Putri Kabupaten Sleman Ipong Suhardiyanto, dalam keterangan tertulisnya Senin (29/7/2024) menyampaikan regulasi baru itu membatasi pemain untuk tampil di PORDA.
Hal tersebut juga menutup impian pemain-pemain berbakat Sleman tampil di Porda XVII DIY 2025. Ketentuan baru ini, sebut Ipong, memicu kontroversi karena dianggap memberatkan kontingen dari empat Kabupaten satu Kotamadya dan menimbulkan berbagai reaksi.
"Adanya regulasi baru yang menetapkan batasan usia yang lebih ketat bagi atlet sepak bola putri, menjadi penyebab terancamnya tim sepakbola putri Kabupaten Sleman absen dalam gelaran pesta olahraga DIY tersebut," sebutnya.
Menurut Ipong, batasan usia yang ditetapkan oleh Asprov PSSI DIY adalah kelahiran 2007, 2008, dan 2009, yang berarti atlet yang lahir sebelum tahun 2007 atau bahkan setelah 2009 tidak diperbolehkan untuk berpartisipasi.
"Ini bertentangan dengan yang kami harapkan. Mengingat perhelatan sebesar PON yang akan dihelat di Aceh-Sumut, September 2024 mendatang justru tidak ada batasan usia seperti itu. Aneh memang seharusnya jenjang jelas pembinaan dari regional base untuk target ke timnas Indonesia seakan terputus, karena pembatasan usia di gelaran daerah seperti PORDA," gerutunya.
Ipong yang juga anggota Eksekutif Komite (Exco) Askab PSSI Sleman menambahkan bahwa Kabupaten Sleman jauh-jauh hari sudah mempersiapkan tim untuk mempertahankan emas di Porda 2025. Namun seakan tak percaya, adanya regulasi baru tersebut seperti mengubur mimpi talenta sepakbola putri yang ada di Kabupaten Sleman.
Ia sebutkan, salah satu klub sepakbola putri yang berdomisili di Sleman yaitu Putri Mataram selalu memunculkan talenta-talenta sepakbola putri dari Sleman. Klub sepakbola ini aktif menyumbang pemain-pemain ke jenjang yang lebih tinggi, seperti Pra PON bahkan PON mendatang.
"Mereka rajin meyumbang pemain ke timnas. Dengan adanya regulasi baru ini akan sia-sia nampaknya pembinaan yang dilakukan mereka," imbuhnya
Di akhir keterangannya Ipong menyampaikan harapannya terhadap Asprov PSSI DIY untuk mengkaji ulang regulasi tersebut. Menurutnya aturan tersebut akan membatasi talenta para atlet sepakbola putri di Kabupaten Sleman bahkan di DI Yogyakarta untuk tampil di PORDA.
Seperti diketahui bersama pada babak final gelaran PORDA XVI DIY tahun 2022, tim sepakbola putri Kabupaten Sleman berhasil menggunguli Kabupaten Bantul dengan memasukan sebanyak tujuh gol tanpa balas. (*)