KETIK, SURABAYA – Wisata edukatif bisa menjadi alternatif bagi para orang tua untuk mengajak buah hati berwisata sembari belajar. Salah satunya dengan berkunjung ke museum yang bisa menumbuhkan gairah anak untuk belajar sejarah masa lampau dengan cara yang mengasyikkan.
Diantara berbagai museum yang ada di Indonesia, Museum Tembakau yang ada di Jember, Jawa Timur bisa menjadi pilihan masyarakat untuk mengenal salah satu komoditas pertanian andalan Indonesia ini.
Tak perlu khawatir dengan bau asap rokok. Sebab, Museum Tembakau Jember hadir untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa tanaman berjuluk daun emas ini tak melulu identik dengan rokok atau cerutu.
"Salah satu misi utama kami adalah untuk mengenalkan kepada masyarakat, bahwa tembakau itu tidak hanya sekedar untuk rokok. Tapi juga banyak sekali diversifikasi dari produk tembakau ini," ujar Suwito, Staf Museum Tembakau Jember saat berbincang dengan Ketik.co.id.
Suwito, staf Museum Tembakau Jember saat mencium aroma daun tembakau yang dijadikan bahan pewangi. (Foto: Muhammad Faizin/ Ketik.co.id)
Menurut Suwito, tembakau juga bisa digunakan untuk membuat produk non adiktif seperti parfum, pestisida alami, asap cair wewangian dan sebagainya.
Begitu masuk ke dalam museum, pengunjung akan ditunjukkan dengan sejarah awal mula pemanfaatan tembakau dalam sejarah manusia. Aroma harum daun tembakau yang belum terbakar, begitu terasa di salah satu sudut ruangan.
Secara berurutan, pengunjung kemudian bisa melihat aneka ragam varian tanaman tembakau. Pengunjung juga bisa melihat koleksi bersejarah yang menunjukkan produksi tembakau di masa kolonial. Bahkan juga pemanfaatan tembakau oleh suku Indian di benua Amerika.
"Secara berurutan, pengunjung bisa melihat sejarah tembakau di dunia, lalu sejarah tembakau di Indonesia. Kemudian teknik pertembakauan di bumi Nusantara, etnografi pertembakauan dan terakhir di tutup dengan diverifikasi produk tembakau," ujar Suwito.
Sejauh ini, Museum Tembakau Jember menjadi satu-satunya museum yang khusus menampilkan sejarah tembakau. Didirikannya museum ini di Jember salah satunya dilatarbelakangi oleh produk tembakau yang menjadi produk unggulan di Jember sejak masa kolonial sekitar abad XIX. Tak heran, jika kemudian lambang Kabupaten Jember serta Universitas Jember (Unej) juga mengandung daun tembakau.
"Pengunjung kita kebanyakan dari berbagai kota di Indonesia. Mulai dari pelajar, mahasiswa hingga peneliti," tutur Suwito.
Suasana tenang membuat para pengunjung Museum Tembakau bisa lebih fokus mempelajari aneka koleksi yang ada.
Letak Museum Tembakau Jember terbilang cukup strategis dan mudah dijangkau. Yakni di Jalan Kalimantan yang termasuk kawasan kampus dan berdekatan dengan kampus Unej.
Masyarakat yang ingin berkunjung bisa datang mulai dari hari Senin hingga Jumat, mulai pukul 08:00 hingga pukul 16:00 WIB. (*)