Sejumlah Warga Keluhkan Harga Beras di Pacitan yang Kian Melonjak

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Muhammad Faizin

31 Agustus 2023 10:13 31 Agt 2023 10:13

Thumbnail Sejumlah Warga Keluhkan Harga Beras di Pacitan yang Kian Melonjak Watermark Ketik
Berbagai macam merek beras di pasar tradisional. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Sejumlah warga di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur mengeluhkan harga beras yang kian melonjak. Termasuk beras kategori medium dan subsidi yang stoknya juga semakin langka.

"Harganya yang terus melonjak tidak bisa stabil seperti dulu lagi. Masak setiap hari harga selalu naik, kasihan masyarakat kecil," kata Sulis (46), pembeli asal Desa Arjowinangun saat ditemui di Pasar Minulyo, Kamis (31/8/2023).

Pantauan ketik.co.id, di sejumlah toko dan pasar kota, beras dengan berbagai merek dijual seharga Rp12 ribu sampai Rp14 ribu per kilogram. Warga pun mengungkapkan kekhawatirannya. Sebab hal itu sangat berdampak pada ekonomi keluarga. 

Salah seorang pemilik lapak sembako, di Pasar Minulyo, Ismi (67) membenarkan adanya lonjakan harga beras yang tidak terduga itu. Akibat kenaikan harga beras ini, Ismi mengaku omsetnya jadi turun. Namun ia hanya bisa pasrah.

"Harga beras naik semua sejak sekitar awal minggu lalu. Untuk kategori medium Rp12 ribu perkilo, yang merek Sonia Premium sampai Rp14 ribu perkilogramnya. Kalau kemasan 5 kiloan sekarang harganya naik menjadi Rp70 ribu," paparnya.

Dia menduga kenaikan harga ini akibat dampak El Nino dan musim kemarau panjang yang melanda selama dua bulan belakangan. Sebagian besar petani belum musim panen hingga mengalami gagal panen.

"Sebabnya kemarau panjang ini, stok yang biasanya bisa didapatkan dari petani lokal sekarang hampir ngga ada, semuanya dari Solo, Magetan pokoknya luar kota," ujar Ismi.

Menurutnya, untuk beras yang di subsidi pemerintah stoknya juga sangat sedikit. Banyak masyarakat yang tetap memilih beras dengan harga Rp12 sampai Rp14 ribu meskipun mahal.

"Sulit bagi kami untuk menyesuaikan dengan permintaan masyarakat, apabila dengan kenaikan harga yang begitu tajam," ucapnya.

Foto Salah satu pemilik los beras di Pasar Minulyo, tengah menunjukkan beras yang harganya makin tidak karuan. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)Salah satu pemilik los beras di Pasar Minulyo, tengah menunjukkan beras yang harganya makin tidak karuan. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

Di lain pihak, Dinas Perdagangan dan Pasar Pacitan Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disdagnaker) mengklaim harga komoditas pangan, khususnya beras terpantau masih tetap stabil dalam beberapa pekan terakhir.

"Masih stabil berdasarkan survei harian terutama kategori medium, masih aman-aman saja," kata Kepala Bidang Perdagangan dan Metrologi Disdagnaker, Pacitan Baskoro Catur Raharjo saat dikonfirmasi ketik.co.id, Rabu, (30/8/2023).

Namun, Baskoro menambahkan, untuk kategori premium seperti beras Cap Mentik, beras Cap SP, beras Cap Gurih dalam kurun waktu yang sama mulai naik. Kenaikan harga beras jenis premium telah terjadi selama tiga minggu terakhir dengan peningkatan sekitar Rp1000 per kilogramnya.

"Kategori premium itu sudah di-packing, biasanya dikonsumsi oleh masyarakat menengah ke atas, masyarakat cenderung ke beras medium," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, masalah lonjakan harga beras ini juga telah dirasakan oleh sebagian wilayah kabupaten di Jawa Timur. Kini, tekanan pun muncul dari masyarakat kepada pemerintah agar segera mengambil langkah konstruktif guna meredam lonjakan harga beras yang berpotensi mempengaruhi daerah-daerah lain.

Sementara masyarakat Pacitan tetap berharap agar situasi ini dapat segera diatasi, stabilitas harga pangan tetap menjadi kekhawatiran utama. Dalam upaya menjaga kesejahteraan masyarakat, langkah-langkah tanggap dan terukur perlu diambil untuk mengatasi lonjakan harga yang mengkhawatirkan ini.

Sebagai informasi, harga jual komoditas pangan beras berdasarkan tinjauan dilapangan hari ini sedikitnya, yakni harga beras Bulog SPHP (stabilisasi pasokan harga pangan) diangka Rp9,6 ribu, beras kategori medium bekisar Rp12 ribu rupiah, dan untuk jenis Premium Rp14 ribu perkilogramnya.

"Harapannya semoga segera cepat stabil harganya seperti dulu, biar masyarakat kecil seperti kami tidak semakin susah," pungkas Jumini (56) pembeli asal Kecamatan Pacitan. (*)

Tombol Google News

Tags:

Beras pangan sembako pacitan Disdagnaker Kenaikan harga beras