KETIK, BATU – Sekolah Rakyat (SR) di Kota Batu, yang dijadwalkan beroperasi Juli 2025, kekurangan pendaftar. Dari 75 kuota siswa yang disediakan, baru 19 kursi yang terisi.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Batu, Lilik Fariha, menyampaikan bahwa meskipun 100 orang hadir dalam dua tahap sosialisasi, hanya tujuh siswa yang langsung mendaftar. Sisanya masih mempertimbangkan untuk bergabung dengan Sekolah Rakyat.
"Masih ada rekrutmen lanjutan akan di-update hari Selasa 6 April 2025 besok. Bukan berupa rekrutmen baru, tapi verifikasi yang masih belum selesai," ujarnya, Senin, 5 Mei 2025.
Beberapa faktor berkontribusi pada rendahnya angka pendaftar Sekolah Rakyat di Kota Batu. Pertama, warga miskin di kota ini tidak terlalu besar. Kedua, tidak semua masyarakat memiliki keinginan untuk memasukkan anak mereka ke sekolah berasrama.
"19 siswa yang mendaftar adalah warga asli Kota Batu. Jumlah itu belum termasuk siswa yang mendaftar melalui website Kemensos yang nantinya diseleksi kemudian diserahkan kepada Dinsos Kota Batu," jelasnya.
Lilik mengatakan bahwa Sekolah Rakyat di Kota Batu untuk jenjang SMP. Pemprov Jatim akan memanfaatkan Panti Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak (PPSPA) Bhima Sakti Batu sebagai tempat kegiatan belajar mengajar.
Program pendidikan gratis berasrama yang diinisiasi Presiden RI Prabowo Subianto ini diperuntukkan bagi warga tidak mampu.
Pendaftaran Sekolah Rakyat jenjang SMP berlangsung 1–30 April 2025. Pendaftaran ditujukan bagi lulusan SD berusia 11-12 tahun, khususnya anak dari keluarga tidak mampu yang telah mendapatkan izin dari orang tua untuk tinggal di asrama.(*)
