Sembahyang Song Sen di Klenteng Eng An Kiong: Mengantar Para Dewa ke Langit Jelang Imlek

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Aziz Mahrizal

23 Januari 2025 16:48 23 Jan 2025 16:48

Thumbnail Sembahyang Song Sen di Klenteng Eng An Kiong: Mengantar Para Dewa ke Langit Jelang Imlek Watermark Ketik
Umat Tri Dharma ketika akan Sembahyang Song Sen di Klenteng Eng An Kiong untuk menyambut Imlek. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Umat Tri Dharma melaksanakan sembahyang Song Sen di Klenteng Eng An Kiong, Kamis 23 Januari 2025. Dalam persembahyangan, arwah para Dewa diantarkan ke langit menjelang Tahun Baru Imlek. 

Pembantu Muda-mudi Klenteng Eng An Kiong, David Kurniawan menjelaskan patung dewa-dewi yang bersemayam akan mulai dibersihkan. 

"Hari ini dimulai dengan sembahyang Song Sen, filosofinya ini mengantarkan para dewa ke langit. Setelah disembahyangi langsung pembersihan ke patungnya," ujarnya kepada Ketik.co.id. 

Dalam sembahyang Song Sen menunjukkan rasa terima kasih atas berkah yang diberikan dalam satu tahun lalu. Para umat juga menaruh harapan agar para dewa dapat memberikan hal-hal baik di tahun berikutnya. 

Patung yang dibersihkan pada hari ini adalah perwujudan Dewa Po Te Koh yang merupakan Dewa Bumi. Dewa Po Te Koh sendiri menjadi tuan rumah di Klenteng Eng An Kiong. 

"Hari ini yang paling utama itu tuan rumah. Setiap klenteng kan ada tuan rumah, yang di depan itu yang diutamakan dulu. Itu dewa Po Te Koh, Dewa Bumi," lanjutnya. 

Klenteng Eng An Kiong memiliki 24 patung dewa dan terdapat penambahan patung Dewa Dapur yakni Chaw Kun Kong. Patung para dewa dicuci langsung oleh pengurus klenteng dan umat secara sukarela. 

"Prosesi pencucian ini patung diturunkan dari altarnya. Kemudian dibuka bajunya, dibersihkan dari debu-debu. Pencuciannya memakai air bunga, dibersihkan karena roh sucinya sudah dianggap sedang pergi ke langit," jelasnya. 

Prosesi ini akan berlangsung selama tiga hari hingga Sabtu, 25 Januari 2025. Patung dewa-dewi di Klenteng Eng An Kiong sudah berusia cukup lama. 

Untuk sang tuan rumah sudah berusia lebih dari 200 tahun tepat dengan ulang tahun ke-200 Klenteng Eng An Kiong. Patung-patung ini konon dibawa langsung oleh leluhur dari Tiongkok. 

Selama perayaan Imlek, Klenteng Eng An Kiong tak hanya menggelar barongsai, Cap Go Meh, maupun sembahyang bersama. Akan ada ritual kias untuk menetralisir kemalangan. Kias akan dilaksanakan sebelum pelaksanaan Cap Go Meh. 

"Beberapa shio itu ada yang kena jiong itu bersinggungan, atau kurang beruntung. Dikias itu ritual sembahyang bersama. Untuk menetralisir supaya di tahun baru berjalan dengan mulus. Seperti di ruwat kalau budaya Jawa," ungkapnya. 

Ia berharap dalam perayaan tahun baru Imlek ini kehidupan umat manusia dapat semakin baik. Khususnya datang banyak keberkahan bagi warga Kota Malang. 

"Kami berharap supaya tahun yang akan datang semakin lebih baik khususnya untuk warga Malang juga. Semoga warga Malang mendapatkan banyak berkah, Indonesia lebih maju dan semakin makmur," tutupnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Sembahyang Song Sen Song Sen imlek Umat Tri Dharma Klenteng Eng An Kiong Menyambut Imlek Kota Malang