KETIK, SURABAYA – Ratusan calon kepala sekolah untuk Sekolah Rakyat menjalani seleksi wawancara pada tengah pekan ini dan akan mulai bertugas seiring dibukanya program pemerintah pusat tersebut mulai pertengahan Juli 2025.
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Prof. M. Nuh mengatakan ada sebanyak 190-an calon kepala sekolah dari sekitar 600 kandidat yang lolos seleksi tahap awal.
"Nanti dari 190-an akan kami ambil 60-an yang ditetapkan sebagai kepala sekola," ujarnya dikutip dalam laman resmi Kementerian Sosial, kemensos.go.id pada Jumat, 22 Mei 2025.
Sebanyak 60 kepala sekolah yang lolos seleksi wawancara, kata dia, akan dilatih dan menjalani tahap magang di sekolah yang mewakili karakteristik Sekolah Rakyat.
"Baru dari situ dia ikut melakukan pelatihan lagi kepada calon-calon guru yang akan kami rekrut," ucap mantan Rektor ITS Surabaya tersebut.
Ia menuturkan ada syarat administrasi dan tiga kompetensi tambahan untuk kepala sekolah yang akan direkrut, salah satunya lulus pendidikan sarjana.
Kemudian untuk tiga kompetensi tambahan lainnya yaitu calon kepala sekolah sekolah harus memiliki empati sosial dominan, lalu harus memiliki kemampuan sebagai motivator ulung dan membangkitkan kepercayaan diri.
"Membangkitkan self confidence, membangkitkan semangat juangnya dan jadi petarung," katanya.
Prof Nuh ingin agar calon kepala sekolah memiliki wawasan luas sehingga para siswa tak hanya sekadar semangat, tapi bisa mengantarkan siswa memiliki kemampuan dan kemauan untuk sukses.
Sementara itu, urutan perekrutan sumber daya manusia Sekolah Rakyat diawali kepala sekolah, wali asrama, wali asuh dan terakhir adalah guru-guru. (*)