KETIK, BATU – Keluarga Naira Syalisya Putri Al Dista (12), warga Dusun Payan Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu nampak sumringah menyambut kedatangan Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, Senin, 19 Mei 2025.
Naira merupakan calon peserta didik Sekolah Rakyat (SR) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Keluarga Naira masuk dalam Desil 1, atau kelompok rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan terendah. Yakni terdiri dari 10 persen rumah tangga dengan penghasilan paling rendah di Indonesia.
Kadis, Ayah Naira Syalisya Putri Al Dista menyampaikan rasa syukur anaknya bisa meneruskan belajar di Sekolah Rakyat. Menurutnya, Naira dengan senang hati akan tinggal di asrama dan mengikuti pembelajaran disana.
"Dengan adanya program Sekolah Rakyat, Naira sangat senang. Naira juga senang bisa sekolah sambil tinggal di asrama nanti kalau diterima di Sekolah Rakyat," katanya.
Mensos Gus Ipul saat mengunjungi rumah Naira Syalisya Putri Al Dista, Calon Siswa Sekolah Rakyat, Senin 19 Mei 2025. (Foto: Sholeh/Ketik.co.id)
Kadis sehari-hari bekerja sebagai buruh pencari getah pohon pinus dengan penghasilan di bawah Rp2 juta setiap bulan. Ia bersama istri dan tiga anaknya tinggal di rumah kontrakan.
Rumah kontrakannya pun jauh dari kata layak. Karena berupa bangunan tua berukuran 3 x 7 M. Rumah tersebut hanya ada satu kamar tidur dengan plafon yang sudah rusak.
"Saya bayar kontrakan ini Rp 1 Juta setahun. Memang cari yang murah karena penghasilan saya pas pasan," ujarnya.
Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan, profil keluarga Naira inilah yang menjadi sasaran utama Presiden Prabowo, untuk bisa meneruskan sekolah dan mendapatkan pendidikan yang baik.
Melalui Sekolah Rakyat, Presiden Prabowo Subianto ingin masyarakat yang masuk kategori Desil 1 tetap memiliki pendidikan yang baik. Serta punya masa depan yang baik dan tetap bangga kepada orangtuanya.
“Sesuai harapan Presiden, yang sekolah di sekolah ini adalah mereka yang benar-benar pantas. Karena itu, tidak boleh ada KKN dan titipan. Baik itu titipan menteri, gubernur ataupun bupati/walikota,” ucapnya.
Kemudian Gus Ipul mengutarakan, Kementerian Sosial juga akan melakukan pendampingan kepada orang tua Naira agar semakin berdaya. Tidak hanya itu, Ia juga akan mencarikan solusi agar keluarga Naira bisa menempati rumah yang lebih layak huni.
"Kalau rumah tidak layak huni bisa kami bantu renovasi. Tapi karena buka rumah sendiri, maka akan kami cari alternatif lain," tuturnya. (*)