Soal MinyaKita Beda Takaran, Komisi B DPRD Surabaya Imbau Masyarakat Cermat

10 Maret 2025 19:21 10 Mar 2025 19:21

Thumbnail Soal MinyaKita Beda Takaran, Komisi B DPRD Surabaya Imbau Masyarakat Cermat Watermark Ketik
Anggota Komisi B DPRD Surabaya Baktiono. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – MinyaKita, merek minyak goreng bersubsidi yang diluncurkan pemerintah untuk menyediakan minyak goreng terjangkau bagi masyarakat, kembali menjadi sorotan. Setelah sebelumnya mengalami kelangkaan dan kenaikan harga, kini muncul dugaan pengurangan volume dalam kemasan yang tidak sesuai dengan label.

Anggota Komisi B DPRD Surabaya, Baktiono menjelaskan adanya perbedaan takaran dengan isi dan kemasan dari MinyaKita.

Menurutnya, masyarakat harus benar-benar mencermati isi kemasan, apakah sesuai atau memang adanya permainan dari distributor.

"Jadi tidak semua itu minyak tadi itu 1 kg, itu isinya minyak itu 1 liter. Tapi warga kalau beli itu harus jeli, dilihat kemasannya, dilihat tadi beratnya, atau dilihat tadi volumenya, itu berapa liter. Jadi jangan lihat harga saja," terangnya pada Senin 10 Maret 2025.

Namun jika isi dan kemasan MinyaKita tersebut tidak sesuai, maka harus ada pengawasan yang ketat dari Pemkot Surabaya.

"Tapi kalau memang di bungkusnya tadi tertulis 1 liter, tapi kenyataannya volumenya tidak sampai 1 liter, itu dilihat tokonya. Ini harus penyidik yang datang bersama pemerintah kota," ucap politisi PDIP ini.

Untuk perbedaan takaran dan kemasan di MinyaKita ini, Baktiono menyoroti bahwa apakah ini permainan dari toko sembako tersebut atau dari produsennya.

"Apakah ini ada kesengajaan dari toko atau dari distributor atau dari produsennya? Ini penting, jadi tidak asal tuduh," tuturnya.

Baktiono menyebut pentingnya sosialisasi terhadap masyrakat mengenai kuantitas isi dari produk yang akan dikonsumsi oleh masyarakat.

"Minyak ini murah, volumenya berapa,
Itu harus jelas, kadang orang namanya pedagang itu juga pintar cerdik. Botolnya 1 liter, tapi tulisannya 900 mili dan harganya lebih miring. Makanya masyarakat itu harus jeli," jelas Baktiono.

Mengenai keluhan dari masyarakat adanya perbedaan takaran Minyakita ini, Baktiono mengungkapkan sejauh ini belum ada keluhan untuk wilayah Kota Surabaya.

"Enggak, belum ada di sini," terangnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

minyakita minyak goreng pengurangan volume MinyaKita beda takaran Komisi B DPRD Surabaya Baktiono PDIP