KETIK, JAKARTA – Badan Kepegawaian Negara (BKN) melaporkan sebanyak 1.967 lulusan seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2024 mengundurkan diri. Alasan pengunduran diri tersebut beragam, mulai dari hasil optimalisasi hingga ketidakpuasan terhadap besaran gaji sebagai PNS.
Menanggapi hal ini, Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan bahwa mundurnya ribuan CPNS menjadi sinyal perlunya evaluasi menyeluruh terhadap proses rekrutmen aparatur sipil negara (ASN).
"Kalau tidak, kita akan terus menghadapi persoalan seperti ini," kata Puan melalui keterangan tertulisnya, Minggu, 27 April 2025.
Menurut Puan, tingginya jumlah CPNS yang mengundurkan diri bukan merupakan fenomena biasa, melainkan indikator yang menunjukkan bahwa sistem yang ada belum mampu menjawab ekspektasi dan kebutuhan generasi muda.
Puan menilai ada faktor kelemahan perencanaan dalam rekrutmen yang menyebabkan ketidaksesuaian antara minat peserta dan posisi yang ditawarkan.
Puan menambahkan jika ini tidak diperbaiki, negara akan kehilangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
"Negara bisa kehilangan potensi sumber daya manusia yang berkualitas untuk memperkuat pelayanan publik. Ini tantangan nyata bagi kita semua," kata Politisi PDIP ini.
Dia pun mendorong Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dan BKN melakukan reformasi dalam proses rekrutmen ASN.
Menurutnya, rekrutmen itu perlu memperhatikan sejumlah aspek penting, mulai dari transparansi informasi sejak awal seleksi, sistem penempatan berbasis minat dan kompetensi, serta pemberian insentif dan jaminan karier yang adil.(*)