KETIK, SIDOARJO – Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana mengungkapkan rasa prihatin dan duka cita kepada keluarga bocah yang tewas tenggelam di sungai Terung Kulon, Kecamatan Krian, pada Sabtu (19 April 2025). Jenazah bocah bernama Dio Fabian Permana itu ditemukan pada Jumat sore (18 April 2025).
Wakil Bupati Mimik Idayana mengunjungi rumah bocah berusia 2 rahun itu dengan didampingi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Sidoarjo Sabino Mariano, serta perwakilan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo. Mereka bertakziah ke rumah duka di Desa Terung Kulon, Kecamatan Krian.
Wabup Mimik Idayana didampingi Kepala BPBD Sidoarjo Sabino Mariano dan perwakilan Baznas, M. Ilham, menyerahkan santunan kepada keluarga Dio Fabian yang tenggelam di sungai Desa Terung Kulon, Kecamatan Krian, pada Sabtu (19 April 2025). (Foto: Dinas Kominfo Sidoarjo).
Di rumah almarhum, Wabup Mimik Idayana disambut haru orang tua Dio. Yuko Prasetyo dan Astrid Debira. Keduanya masih berduka.
Peristiwa tragis itu terjadi Jumat sore sekitar pukul 15.30. Warga sekitar gempar. Mereka mendapatkan kabar ada bocah yang hanyut dan tenggelam di kali setempat. Tubuh Dio hilang hampir 10 jam sejak diketahui tenggelam.
Warga berupaya mencari ke aliran sungai. Dari bagian hulu hingga hilir. Bantuan dari polisi dan TNI pun dikerahkan. Begitu pula tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo. Baru Sabtu, sekitar pukul 01.20 dini hari, tubuh mungil Dio Fabian ditemukan.
Tim SAR gabungan dan warga mendapati jenazahnya sudah dingin. Kaku. Posisinya sudah ada di Jembatan Merah Putih, Dusun Kanigoro, Desa Keboharan, Kecamatan Krian. Jenazahnya dimakamkan Sabtu pagi di Pemakaman Umum Desa Terung Kulon.
Kepada keluarga korban, Wabup Mimik Idayana menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas musibah yang menimpa anak mereka.
“Kami turut berduka cita atas kejadian ini. Musibah ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya di lingkungan sekitar,” ungkap Wabup Mimik Idayana.
Ke depan, perlu ada upaya pencegahan agar musibah serupa tidak terjadi lagi. Misalnya, ada pembatas sungai dengan jalan sekitar desa. Rencana itu akan dikoordinasikan dengan desa dan dinas terkait.
"Pembangunan pembatas sungai menjadi salah satu solusi yang akan kami prioritaskan,” tegasnya.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Sidoarjo Sabino Mariano menjelaskan, peristiwa nahas tersebut kali pertama dilaporkan ke Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Sidoarjo pada Jumat sore sekitar pukul 15.30 WIB. Tim rescue dari Posko Krian segera mengerahkan tujuh personel dan satu unit perahu karet ke lokasi untuk melakukan pencarian.
“Pencarian tidak hanya difokuskan pada area sungai, tetapi juga menyisir daratan untuk mengantisipasi kemungkinan lain keberadaan korban. Berkat kerja keras tim dan dukungan warga, jenazah Dio akhirnya ditemukan,” ujarnya.
Sabino mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, untuk lebih waspada dan selalu mengawasi anak-anak, terutama di area yang memiliki potensi bahaya seperti sungai atau kolam.
“Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap anak-anak. Keselamatan mereka adalah tanggung jawab kita bersama,” tutur Sabino. (*)