KETIK, MALANG – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang, Imam Buchori menanggapi secara terbuka isu regenerasi kepengurusan yang sempat mencuat di publik.
Menurutnya regenerasi menjadi langkah yang baik jika diiringi pengalaman dan komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan serta semangat kerelawanan.
Hal tersebut sesuai dengan amanat UU nomor 1 tahun 2018 tentang Kepalangmerahan. Sebagai organisasi kemanusiaan, Imam menegaskan jangan sampai marwah kerelawanan yang menjadi ruh dari PMI hilang.
"Monggo saja kalau mau regenerasi, malah bagus. Tapi harus yang berpengalaman karena PMI organisasi kemanusiaan jangan sampai marwah kerelawanannya hilang," ujarnya, Jumat, 30 Mei 2025.
Imam juga menepis isu dirinya sebagai Ketua PMI yang tak tergantikan, mengingat jabatan tersebut baru ia jalankan selama 1 periode kepengurusan di 2022-2027. Sebelumnya ia sempat menjadi Plt Ketua PMI Kota Malang menggantikan Bambang Priyo Utomo karena meninggal dunia.
"Saya baru mulai di tahun 2022, kalau sampai tak tergantikan itu tidak, karena baru satu periode menjadi ketua. Kalau yang lama itu saya menjadi Wakil Ketua di periodenya Pak Bambang," lanjutnya saat dikonfirmasi.
Imam juga menyebut PMI Kota Malang terus berupaya meningkatkan mutu layanan kepada masyarakat. Peningkatan juga dilakukan tak hanya pada UTD namun juga menyasar markas PMI yang melayani kedaruratan kebencanaan, pendidikan dan pelatihan serta Klinik.
Termasuk dengan digitalisasi pelayanan donor darah yang sudah berbasis online secara nasional. Bahkan PMI Kota Malang telah menggunakan pengingat otomatis bagi pendonor yang disampaikan melalui pesan WahtsApp.
"UTD PMI Kota Malang itu membantu pemerintah menyiapkan darah yang aman. Tidak hanya stok tapi juga yang aman bagi pasien. Untuk itu sudah terakreditasi oleh Kemenkes. IT dan digitalisasi terus kita kejar," terangnya.
PMI Kota Malang juga telah menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) sejak 2019. Dari 237 UTD di Indonesia, PMI Kota Malang termasuk 1 dari 19 UTD yang menerapkan CPOB.
"Jadi jika Wali Kota Malang selaku pelindung PMI menghendaki evaluasi, akan audensi apa saja yang perlu dievaluasi. Terus akan kita tingkatan pelayanan kepada masyarakat," tuturnya.
Diberitakan Ketik.co.id sebelumnya, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang menjadi sorotan. Pucuk pimpinan tertinggi organisasi sosial kemanusiaan tersebut sedang disorot sebab masa periodisasi yang tak tergantikan.
Ketua PMI Kota Malang saat ini dijabat oleh Imam Buchori. Ia merupakan sosok ketua yang tidak tergantikan sebagai Ketua PMI Kota Malang.
Diketahui ini merupakan periode keduanya menjabat sebagai pimpinan tertinggi organisasi kepalangmerahan di Kota Malang.
Imam Buchori menjabat sebagai Ketua PMI Kota Malang sejak Periode 2022-2027. Ia bersama pengurus lainnya dilantik langsung oleh Ketua PMI Provinsi Jawa Timur Imam Utomo Mei 2022 silam.
Sebelumnya pada tahun 2020, Imam Buchori juga terpilih sebagai Ketua PMI Kota melalui proses maupun mekanisme Musyawarah Luar Biasa atau (Muslub). Bedanya, Muslub digelar karena ada pergantian antar waktu atau PAW.
Dorongan regenerasi kepengurusan disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Malang Trio Agus Purwono. Ia menilai, diperlukan pemimpin responsif terhadap perkembangan zaman digitalisasi sekarang.
Terlebih perkembangan teknologi digitalisasi sangat cepat, terutama AI. Sehingga kata ia, PMI Kota Malang membutuhkan pemimpin yang cakap terhadap perkembangan teknologi.
Selain itu, tak kalah penting bersinergi dengan Pemkot Malang. Meskipun selama ini kinerja PMI Kota Malang dinilai baik, namun ia tak menampik perlu pembaruan, untuk menjawab dinamika masyarakat dan perkembangan teknologi.
"Sama seperti di PMI berhubungan dengan darah, ya sepertinya perlu 'darah segar' lah. Kita dorong anak muda bisa tampil, satu visi dengan Pemkot Malang, membawa perubahan dan menyesuaikan program kerja pemerintah dan PMI," ujar Trio kepada Ketik.co.id, Selasa, 27 Mei 2025.
Sama halnya disampaikan, Pengamat Pengaduan Publik Malang, Sudarno yang menyebutkan perlu penyegaran di kepengurusan organisasi PMI Kota Malang tersebut.
"Ini sangat penting karena regenerasi pengurus, penyegaran penggerak di PMI ini harus ada. Kalau tidak, ada kesenjangan yang membuat akan sulit untuk berkembang Jangan sampai ada stigma menampung para pejabat yang telah pensiun dari Pemkot Malang. Perlu untuk dilakukan reformasi birokrasi," tuturnya. (*)