Tidak Cilet-Cilet! Investor Kembali Lirik Teluk Surin, Teken MoU dengan Bupati Abdya

14 Maret 2025 15:12 14 Mar 2025 15:12

Thumbnail Tidak Cilet-Cilet! Investor Kembali Lirik Teluk Surin, Teken MoU dengan Bupati Abdya Watermark Ketik
Momen kapal pesiar mewah Seven Seas Voyager saat berlabuh pertama kali di Kota Surabaya. (Foto: Pelindo Regional III )

KETIK, ACEH BARAT DAYA – Rencana pembangunan Pelabuhan Teluk Surin di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, telah dicoba explore sejak 15 tahun yang silam. Namun tetap saja gagal, hal ini disebabkan karena investor tidak berminat untuk berinvestasi.

Kini rencana pembangunan Pelabuhan Teluk Surin kembali berlanjut. Di bawah tangan dingin Bupati Abdya, Dr Safaruddin, akhirnya PT Mifana Mamplam Bersaudara mulai melirik pelabuhan itu dan meneken MoU di Oproom Setdakab, Blangpidie, Jumat, 14 Maret 2025.

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan tidak 'cilet-cilet', langsung diteken Dr Safaruddin selaku Bupati Abdya dan Direktur Utama PT Mifana Mamplam Bersaudara, Ibnu Rusdi serta disaksikan Ketua DPRK Abdya, Roni Guswandi, Plt. Sekda Abdya Rahwadi.

Foto Penandatanganan MoU rencana pembangunan Pelabuhan Teluk Surin antara Pemkab Abdya dengan PT Mifana di Blangpidie, Jumat, 14 Maret 2025. (Foto: Darma/Ketik.co.id)Penandatanganan MoU rencana pembangunan Pelabuhan Teluk Surin antara Pemkab Abdya dengan PT Mifana di Blangpidie, Jumat, 14 Maret 2025. (Foto: Darma/Ketik.co.id)

Dalam arahan singkatnya, Bupati Abdya, Dr Safaruddin menyampaikan bahwa MoU ini adalah langkah awal untuk menuju perjanjian selanjutnya, dengan tujuan agar target pembangunan Pelabuhan Teluk Surin yang telah lama diharapkan dapat tercapai.

Menurut Safaruddin, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Abdya tetap berkomitmen dan memberikan support penuh terutama terhadap PT Mifana Mamplam Bersaudara dalam proses pengurusan perizinan.

“Harapannya Pemkab Abdya tetap terbuka untuk pihak-pihak lain yang ingin berinvestasi. Kita juga akan memberikan kemudahan dalam hal pengurusan perizinannya selama investasi tersebut bermanfaat untuk masyarakat abdya,” ujar Safaruddin.

Sementara itu, dalam pengantarnya, Plt. Sekda Abdya, Rahwadi mengatakan, rencana pembangunan Pelabuhan Teluk Surin sudah berlangsung lama, yaitu mulai explore sejak tahun 2010 lalu. Namun setelah melihat kondisi lokasi, sejumlah para investor mengurungkan niatnya untuk berinvestasi.

“Kehadiran PT Mifa Mamplam Bersaudara ini diharapkan dapat menjadi mitra Pemkab Abdya dalam mewujudkan pembangunan Pelabuhan Teluk Surin yang sudah lama direncanakan," ucap Rahwadi.

Menurut Rahwadi, MoU yang ditandatangani tersebut adalah pra perjanjian, selanjutnya diharapkan dapat dijadikan sebagai komitmen dalam pembangunan Pelabuhan Teluk Surin di KIT Abdya, yang terletak di antara Kecamatan Kuala Batee dan Babahrot.

Pada kesempatan yang sama, Direktur PT Mifana Mamplam Bersaudara, I Made Wirya Susila menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkab Abdya yang telah mendukung perusahaan tersebut dalam rencana pembangunan Pelabuhan Teluk Surin.

I Made menyatakan, penandatanganan kerja sama untuk mewujudkan mimpi rakyat Abdya tersebut merupakan langkah awal pihaknya dalam berinvestasi selanjutnya di Abdya. Alasannya, ia memiliki rencana besar terkait dengan pembangunan Abdya ke depan.

“Perusahaan kami bergerak dalam berbagai bisnis, jadi kami perlu dukungan perizinannya untuk kelancaran kami dalam melakukan investasi di Abdya ini,” pinta I Made Wirya.

Direktur PT Mifana Mamplam Bersaudara juga berharap, setelah dilakukannya perjanjian dan penandatanganan tersebut dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya, sehingga ground breaking di Pelabuhan Teluk Surin dapat segera dilaksanakan.

Foto Investor Arab saat mendatangi lokasi rencana pembangunan Pelabuhan Teluk Surin, Rabu, 26 Juli 2023. (Foto: Cutbang Ampon/Ketik.co.id)Investor Arab saat mendatangi lokasi rencana pembangunan Pelabuhan Teluk Surin, Rabu, 26 Juli 2023. (Foto: Cutbang Ampon/Ketik.co.id)

Sebelumnya, mantan Pj Bupati Abdya, Darmansah juga pernah mendatangkan pengusaha asal Arab, Mr Ahmad Abdullah Kasim ke lokasi rencana pembangunan Pelabuhan Teluk Surin. Namun rencana tersebut tetap saja gagal, walaupun disebut-sebut investor itu siap menanam sahamnya hingga Rp10 Triliun.

Berdasarkan penelusuran awak media, terkait dengan rencana pembangunan Pelabuhan Teluk Surin awal mula dipromosikan oleh bupati definitif pertama Abdya, yaitu Akmal Ibrahim pada awal pemerintahannya tahun 2007 lalu.

Program dan rencana pembangunan Pelabuhan Teluk Surin sebelumnya juga pernah mendapat celaan, tak sedikit hal itu dinilai sebagai program yang berlebihan dan 'cet langet' (cat langit/tidak mungkin terjadi).

Foto Tiang pancang yang disebut-sebut sebagai langkah awal untuk pembangunan Pelabuhan Teluk Surin, Abdya.Tiang pancang yang disebut-sebut sebagai langkah awal untuk pembangunan Pelabuhan Teluk Surin, Abdya.

Dari berbagai sumber informasi disebutkan bahwa, pelabuhan yang memiliki laut terdalam saat ini di Aceh terdapat di Krueng Geukuh, Aceh Utara dengan kapasitas kapal maksimum 10 ribu ton, disusul Pelabuhan Calang 6 ribu ton, dan Malayahati 3 ribu ton.

Akan tetapi, di laut Teluk Surin diketahui dapat menampung kapal berkapasitas yang tidak 'cilet-cilet' atau tidak main-main, yaitu di atas 100 ribu ton, sehingga pada zaman baheula banyak pendatang dari luar negeri bahkan Amerika juga singgah di lokasi Surin.

Namun sayangnya, potensi laut yang dimiliki Teluk Surin di Abdya ini belum menuai respon serius dari berbagai pihak, sehingga dengan hadirnya PT Mifana Mamplam Bersaudara diharapkan dapat memujudkan mimpi rakyat Abdya menjadi nyata. (*)

Tombol Google News

Tags:

Pelabuhan Teluk Surin MoU Teluk Surin Safaruddin Abdya Bupati abdya PT Mifana Mamplam Aceh Pelabuhan