KETIK, SURABAYA – Bulan Ramadhan menjadi momentum paling baik untuk memperbanyak ibadah, salah satunya membaca Al-Qur'an.
Banyak orang berlomba-lomba mengkhatamkan Al-Quran di bulan suci ini. Bagaimana caranya?
Guru Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya, Ahmad Salman Al-Farizi Lc., M.E memberikan tipsnya.
Katanya, seseorang perlu memiliki target dari 30 juz yang ada kemudian dibagi selama satu bulan, per harinya.
"Per hari bisa satu juz. Satu juz ada 141 ayat, kita targetkan setiap salat fardhu baca al-Qur’an, 141:5= 28 ayat per salat fardhu. Bisa dibaca setelah ataupun sebelum shalat fardhu,” ungkap Salman panggilan akrabnya.
Lulusan Syariah dan Hukum Universitas Sidi Mohamed Ben Abdellah Fes Morocco ini juga membagikan trik bagi orang bekerja yang ingin khatam al-Qur’an selama sebulan penuh puasa.
“Kalau nggak ada waktu, ya sesenggang mungkin ditarget setelah subuh dan setelah salat tarawih. Setengahnya lagi kalau sambil bekerja,” ucapnya saat diwawancara pada Senin, 10 Maret 2025.
Perintah keutamaan membaca Al-Qur'an ini termaktub di hadis riwayat Imam Muslim dalam kitab Shahih Muslim.
“Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya,” (HR. Imam Muslim)
Magister Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini menerangkan, keutamaan dalam hadis tersebut bisa jadi pengingat bagi umat Muslim disaat mereka mulai dilanda rasa malas untuk membaca Al-Qur'an.
“Kalau kita sudah mengkhatamkan Al-Quran, 40 ribu malaikat itu akan mendoakan kita dari pagi sampe maghrib, itu kita didoakan," bebernya.
Begitu pun ketika seseorang berhasil mengkhatamkan malam hari. Dia akan didoakan oleh para malaikat dari malam hingga pagi tiba tanpa putus.
Salman mengatakan target membaca Al-Quran tidak harus dengan tartil. Tetapi kalau seseorang ingin memakai tartil akan lebih lama dan kurang bisa mengejar target khatam.
“Bahkan jika terbata-bata pun tetap berpahala. Dosa itu bukan karena bacaan kurang tartil tetapi karena Al-Qur’an dipermainkan," ujar penerjemah beberapa kitab klasik ini.
Ia menuturkan, untuk menumbuhkan istiqamah yakni seseorang harus mengingat betapa banyak pahala yang dilipat gandakan ketika membaca Al-Qur'an.
Selain itu, seseorang perlu mengingat syafaat (pertolongan) dari Rasulullah akan diberikan kepada siapapun yang membaca Al-Qur'an.
Bagi mereka yang ingin melanjutkan bacaan Al-Quran untuk dikhatamkan di bulan Ramadhan, Ahmad mengatakan, ini boleh dan terhitung khatam meski membacanya tidak dari awal Surah Al-Baqarah.
"Selama dikhatamkan di bulan Ramadhan hitungannya masih sama walaupun melanjutkan halaman Al-Qur'an yang telah dibaca sebelumnya," pungkasnya. (*)