KETIK, SURABAYA – Ramadhan adalah waktu terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bulan penuh berkah ini seluruh umat Islam berlomba-lomba meningkatkan kualitas ibadah, salah satu caranya adalah membersihkan hati dan pikiran agar meraih ketenangan batin dan spiritual.
Dosen Studi Agama-Agama Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), Khalimatu Nisa menyebut, membersihkan hati dan pikiran berarti membuang perasaan negatif dan mengganti dengan hal-hal positif.
Membersihkan hati dan pikiran terutama di bulan Ramadhan sangat penting sebab keduanya sangat berpengaruh untuk menjaga kesehatan tubuh dan mental secara keseluruhan.
Begitu juga dengan gaya hidup sederhana. Baginya, gaya hidup sederhana itu lebih dari sekadar menahan diri dari makan dan minum. Melainkan, selalu merasa cukup dan tidak serakah dengan dunia.
"Seringkali kita justru tidak terjebak dalam kebiasaan konsumtif berlebihan saat berbuka puasa. Seperti membeli banyak takjil atau berbagai makanan," sebut Nisa, Selasa, 4 Maret 2025.
Founder tsaqafah.id ini juga berpesan jangan mudah tergiur membeli barang yang tidak dibutuhkan. Apalagi menggunakan layanan paylater yang bisa membuat seseorang terjebak dalam sikap konsumtif.
Tak hanya itu, Nisa menyorot media sosial yang bisa membawa dampak negatif apabila seseorang tidak pandai memilah.
"Jadi, coba kurangi atau beri batasan agar tidak terlalu larut hingga melupakan ibadah selama Ramadhan. Misalnya satu jam sehari agar tidak terpengaruh hal-hal negatif yang muncul," pesannya.
Ia pun menegaskan, bulan Ramadhan adalah waktu yang penuh kesempatan agar bisa meraih pahala sebanyak-banyaknya. Tidak hanya melalui puasa, tetapi juga lewat ibadah seperti sholat, tadarus Al-Qur’an, dan amal sosial.
Baiknya seseorang juga perlu fokus pada diri sendiri dan tujuan hidup masing-masing. Sebab, jika tujuan Ramadhan adalah mencari ridha Allah dan menghapus dosa, maka sifat negatif seperti iri hati tidak akan ada tempat.
"Dengan hati yang bersih dan pikiran yang jernih, kita bisa lebih mudah meraih keberkahan dan pahala melalui ibadah kita,” tutupnya. (*)
