KETIK, SURABAYA – Beberapa Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah di Kota Surabaya berada di lingkungan masyarakat. Tidak jarang lokasi TPS berdekatan langsung dengan tempat makan atau warung.
Wartawan Ketik.co.id datang langsung ke TPS di kawasan Ketampon Surabaya yang berada di pemukiman penduduk. Sekitar 100 meter dari TPS terdapat warung makan dan kopi, sehingga kondisi ini menimbulkan kondisi tidak nyaman.
Salah satu pedagang warung kopi Aliyadi mengaku tidak mempermasalahkan TPS yang ada di pemukiman warga. Meskipun bau sampah sangat menyengat. "Cuma sampai saat tidak masalah karena TPS itu ada dahulu dari pada warung di sini," ungkapnya.
Sementara itu, salah satu warga Ketampon Fina Putri mengaku sangat terganggu dengan adanya TPS di tengah pemukiman, apalagi jika dekat dengan warung makan. Hal ini karena bau yang dihasilkan membuat tidak nyaman.
TPS di kawasan Ketampon Surabaya yang berada di tengah pemukiman penduduk, 29 Mei 2025. (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)
"Saya pernah mau makan, lalu tercium bau sampahnya jadi saya tidak selera makan," bebernya.
Selain masalah bau, Fina mengaku TPS di dekat warung makan membuat makanan yang dijual tidak higienis. "Karena banyak lalat yang berterbangan, jadi itu yang membuat ketidak nyamanan," terangnya.
Fina berharap pemerintah Kota Surabaya bisa memberikan alternatif lokasi TPS yang jauh dari lokasi warung makan bahkan pemukiman warga. "Jadi warga bisa nyaman beraktifitas tidak terganggu bau sampah," bebernya.
Hal senada diungkapkan warga lainnya, Elisha. Dia mengaku tidak nyaman saat makan di dekat lokasi pembuangan sampah sementara. Selain terganggu masalah bau, banyak lalat menjadi salah satu ketidaknyamanan.
"Apalagi kalau ada bau yang terbawa angin, langsung menusuk di hidung jadi saat makan merasa tidak nyaman," bebernya. (*)