KETIK, SURABAYA – Tiga hari lagi umat Budha merayakan Hari Raya Waisak atau lebih tepatnya pada Selasa 12 Mei 2025 nanti. Pernak-pernik menjelang Waisak sudah mulai terasa di Kota Surabaya.
Salah satunya adalah tradisi pindapata. Menariknya kegiatan ini tidak berlangsung di jalan seperti pada umumnya, melainkan di dalam mal.
Pindapata merupakan tradisi penerimaan dana makanan dari para umat Budha kepada Biksu. Sebanyak enam biksu berjalan perlahan menyusuri mal dengan membawa mangkuk sedekah.
Para biksu ini tidak meminta, berjalan menghampiri para umat yang sudah bersiap memberikan berbagai macam makanan. Kegiatan ini berlangsung di Tunjungan Plaza Surabaya.
Salah satu Biksu Shamanwra Bashra Sushila menjelaskan, pindapata bukan hanya tradisi semata. Melainkan wujud hubungan saling bergantung antara biksu dan umat.
"Kami pada biksu Samanera dan pertapa memiliki hubungan timbal balik dengan umat. Kami memenuhi kebutuhan spiritual mereka, dan mereka memenuhi kebutuhan fisik kami," katanya pada Kamis 8 Mei 2025 kemarin.
Lebih lanjut ia menjelaskan, walaupun saat ini wihara mempunyai dapur dan koki sendiri tetap tidak bisa menggantikan tradisi pindapata. Hal ini dikatakannya agar umat memiliki kesempatan menyerahkan makanan langsung.
"Ini juga melatih kerendahan hati bagi kami. Menerima makanan dari umat membuat kami sadar, bahwa hidup kami bergantung pada kebaikan mereka," lanjutnya.
Tradisi pindapata yang berlangsung di Tunjungan Plaza Surabaya tak hanya diikuti biksu asal Indonesia saja. Beberapa pemuka agama Budha juga ikut serta, seperti dari Nepal dan India.
Sementara aktivitas pindapata dilakukan setiap pagi. Biksu berjalan dari hutan tempat bertapa menuju desa-desa sekitar. (*)